RATAS – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) blak-blakan terkait jumlah korban meninggal pada kerusuhan aksi demo di akhir Agustus 2025.
Ketua Komnas HAM Anis Hidayah menyatakan, berdasarkan data monitoring pihaknya, 10 warga sipil meninggal akibat kerusuhan aksi demontrasi di berbagai wilayah.
“Dimana beberapa di antaranya diduga kuat mengalami kekerasan dan penyiksaan oleh aparat. Tapi ini masih kami selidiki dan penyebab yang lainnya,” kata Anis saat jumpa pers di Kantor Komnas HAM Jakarta, Selasa (2/9).
Selain korban meninggal dunia, Anis mengaku juga mendapat laporan soal penangkapan sewenang-wenang oleh aparat keamanan.
“Cukup banyak angkanya sedang dikonsolidasikan di Komnas HAM (jumlahnya), juga yang mengalami luka-luka cukup besar datanya di berbagai wilayah di seluruh Indonesia,” terang Anis.
Data Komnas HAM juga mencatat mengenai rusaknya fasilitas publik di pelbagai tempat, penjarahan di rumah pribadi.
Kemudian dugaan persekusi dan penangkapan aktivis yang terjadi terhadap Direktur Eksekutif Lokataru Delpedro Marhaen.
“Perkembangan ini tentu saja mengkhawatirkan dalam konteks yang nantinya dapat menimbulkan pelanggaran hak asasi manusia,” tandas Anis.
Daftar 10 Korban Meninggal
Berikut identitas 10 korban meninggal dunia yang termonitor Komnas HAM dari pelbagai wilayah:
1. Affan Kurniawan (Jakarta)
2. Andika Lutfi Falah (Jakarta)
3. Rheza Sendy Pratama (Jogja)
4. Sumari (Solo)
4. Iko Juliant Junior (Semarang)
6. Septinus Sesa (Manokwari)
7. Saiful Akbar (Makassar)
8. Muhammad Akbar Basri (Makassar)
9. Sarina Wati (Makassar)
10. Rusdamdiansyah (Makassar).