Ramai Isu PHK Karyawan SPBU Swasta, Haji Jalal Minta Pemerintah Perkuat Komunikasi Publik Soal Kebijakan BBM

Kamis, 02 Oktober 2025, Pukul 13:16 WIB

RATAS – Anggota Komisi VII DPR RI, Jalal Abdul Nasir, menanggapi maraknya pemberitaan mengenai kelangkaan BBM di sejumlah SPBU swasta serta kabar dirumahkannya sebagian karyawan. Menurutnya, persoalan ini bukan semata soal kebijakan, melainkan lemahnya penyampaian informasi pemerintah kepada masyarakat.

“Saya melihat ini bukan soal benar atau salah kebijakannya, tapi soal bagaimana kebijakan itu dikomunikasikan. Pemerintah punya niat baik menjaga ketahanan energi dan devisa, tapi karena kurang tersampaikan dengan baik, publik menganggap seolah-olah pemerintah menghambat,” ujar Jalal dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Kamis (2/10/2025).

Politisi PKS itu menjelaskan bahwa pengaturan impor BBM bertujuan menjaga neraca migas, mengurangi ketergantungan luar negeri, dan melindungi devisa negara. Namun tanpa penjelasan yang memadai, kebijakan tersebut justru dianggap sebagai penyebab kelangkaan di SPBU swasta.

“Padahal datanya menunjukkan kuota impor untuk SPBU swasta tidak dikurangi, bahkan naik dibanding tahun lalu. Kelangkaan yang terjadi karena penjualan meningkat tajam sehingga kuota tahunan habis lebih cepat. Ini fakta yang penting untuk disampaikan ke publik,” tegasnya.

BACA JUGA :  Komisi IX DPR RI: Perbaikan Program MBG Butuh Masukan Publik dan Penguatan Lembaga

Jalal juga menyoroti kabar adanya perumahan karyawan SPBU swasta, sementara secara bisnis justru mereka tengah menikmati keuntungan besar akibat lonjakan permintaan. Ia menyatakan tidak ada alasan logis bagi perusahaan untuk mengurangi tenaga kerja di tengah meningkatnya laba.

“Kalau penjualan naik dan keuntungan bertambah, mestinya ada ruang untuk mempertahankan bahkan meningkatkan kesejahteraan karyawan. Jangan sampai pekerja dikorbankan di tengah cuan perusahaan yang naik,” ujarnya.

Karena itu, ia mendorong Kementerian ESDM bersama Badan Komunikasi Pemerintah untuk lebih proaktif menjelaskan kebijakan impor satu pintu secara terbuka, sekaligus memastikan bahwa kebijakan tersebut memang berpihak kepada rakyat.

“Komunikasi publik itu kunci. Rakyat harus tahu bahwa pemerintah bekerja untuk melayani kepentingan bersama, bukan untuk segelintir pihak. Jelaskan dengan jujur dan terbuka agar tidak muncul kesalahpahaman,” imbuhnya.

Menutup pernyataannya, Haji Jalal menekankan pentingnya perlindungan pekerja serta mengajak masyarakat untuk lebih mencintai produk dalam negeri. “Kalau kita ingin mandiri energi, ya harus mulai dengan mendukung BBM produksi bangsa sendiri. Pemerintah memperbaiki mutu dan layanan, rakyat pun ikut membangun loyalitas,” pungkasnya. (HDS)

BACA JUGA :  BKSAP DPR RI Kecam Serangan Amerika Serikat Terhadap Iran

 

Latest

Soal Politik! Bamsoet Tegaskan Pentingnya Reformasi Internal Partai

RATAS – Anggota DPR RI Bambang Soesatyo sekaligus dosen tetap Program Studi Doktor Ilmu Hukum Universitas Borobudur Bambang Soesatyo (Bamsoet) menegaskan pembenahan internal partai politik...

Didik Haryadi Desak Subsidi Listrik Tepat Sasaran, Jangan Dinikmati Kelompok Mampu

RATAS - Anggota Komisi XI DPR RI Didik Haryadi menegaskan bahwa subsidi energi, khususnya subsidi listrik yang disalurkan melalui PLN, harus diberikan hanya kepada masyarakat yang benar-benar...

Komisi XIII DPR Soroti Dugaan Pelanggaran HAM Berat di Konsesi PT Toba Pulp Lestari

RATAS - Anggota Komisi XIII DPR RI, Muslim Ayub, menegaskan bahwa insiden kekerasan yang terjadi pada 22 September 2025 di kawasan konsesi PT Toba Pulp Lestari (TPL), Kabupaten Toba, Sumatera Utara,...

DPR Buka Suara Soal Cemaran Cesium 137 di Cikande, Ini Penjelasannya

RATAS — Ketua DPR RI Puan Maharani buka suara terkait cemaran Cesium 137 di Kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Puan menegaskan DPR melalui alat kelengkapan dewan...

Cegah Tragedi Serupa, Waka DPR Cucun Desak Negara Awasi Konstruksi Pesantren

RATAS - Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal menegaskan bahwa negara harus hadir secara aktif dalam mengawasi pembangunan pesantren, khususnya dari aspek konstruksi bangunan, guna mencegah...
3984931246225911134
CMS-Critic-Banner-300x600