RATAS – Korban meninggal pada tragedi robohnya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo bertambah menjadi 17 orang.
Hal ini disebabkan oleh penemuan potongan tubuh di reruntuhan gedung pada Sabtu (4/10) petang
Hal itu diungkapkan Kasubdit RPDO (Pengarahan dan Pengendalian Operasi) Bencana dan Kondisi Membahayakan Manusia (KMM) Basarnas, Emi Freezer.
“Pukul 17.33 WIB ditemukan potongan kaki kanan dari batas panggul sampai telapak kaki di sektor A1,” kata Freezer.
Penemuan terbaru pada Sabtu sore merupakan hasil kerja keras Tim SAR Gabungan yang terus melakukan pencarian dan evakuasi di lokasi kejadian.
Proses evakuasi tidaklah mudah karena tim harus bekerja hati-hati dan menggunakan alat berat serta peralatan ekstrikasi untuk mengangkat puing-puing reruntuhan dan mencari korban.
Hingga Sabtu (4/10) sore jumlah korban yang berhasil ditemukan berjumlah 121 orang (1 body part), terdiri 104 dalam kondisi selamat, 17 meninggal dunia (1 body part). Sedangkan yang belum ditemukan berjumlah 47 orang.
Diketahui, gedung tiga lantai termasuk musala di asrama putra Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur ambruk, Senin (29/9) sore.
Saat kejadian, diketahui ada ratusan santri sedang melaksanakan salat Ashar berjemaah di gedung yang masih dalam tahap pembangunan tersebut.