Kyai Maman Desak Kemenag Aktif Mendata Kelayakan Infrastruktur Pesantren di Daerah

Minggu, 05 Oktober 2025, Pukul 17:36 WIB

RATAS – Anggota Komisi VIII DPR RI, Maman Imanulhaq, mendesak Kementerian Agama (Kemenag) agar lebih proaktif dalam mendata kondisi infrastruktur pondok pesantren di berbagai daerah. Ia menegaskan, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) melalui Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) memiliki tanggung jawab untuk memastikan kelayakan fasilitas pesantren.

“Pemerintah pusat melalui Kemenag dan Ditjen Pendidikan Islam harus aktif mengidentifikasi ponpes yang memerlukan tambahan sarana, seperti asrama. Kalau kapasitasnya sudah berlebihan, maka menjadi kewajiban pemerintah untuk memfasilitasi pembangunan,” ujar pria yang akrab disapa Kyai Maman saat Kunjungan Kerja Reses Komisi VIII DPR RI di Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (4/10/2025).

Politisi PKB ini menyayangkan bahwa pembangunan fasilitas pesantren selama ini lebih banyak dilakukan secara swadaya oleh pengelola dengan sumber terbatas. Kondisi tersebut sering membuat pembangunan tidak memenuhi standar teknis konstruksi.

“Tiap tahun jumlah santri bertambah. Banyak ponpes di daerah yang membangun secara mandiri tanpa melibatkan ahli konstruksi tersertifikasi. Mulai dari diameter besi yang tak sesuai, tiang pancang tidak standar untuk bangunan bertingkat, hingga konstruksi tangga yang asal jadi,” ungkap legislator dari Dapil Jawa Barat IX itu.

BACA JUGA :  DPR "Pelototi" Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan, Ini Penjelasannya 

Ia mendorong pemerintah pusat dan daerah mengambil peran konkret sebagai fasilitator, pengawas, dan penyedia dukungan teknis. Menurutnya, pembangunan pesantren adalah tanggung jawab kolektif pengasuh, pengelola, pemerintah, dan masyarakat.

“Saya juga mengimbau pengelola pesantren di seluruh Indonesia agar tidak hanya fokus pada aspek akademik atau dakwah, tetapi juga memperhatikan keselamatan fisik bangunan. Infrastruktur yang aman dan layak adalah syarat mutlak keberlangsungan pesantren,” tegas pengasuh Ponpes Al Mizan Jatiwangi tersebut.

Tragedi ambruknya bangunan musala Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, yang menelan ratusan korban jiwa, disebut Kyai Maman sebagai alarm serius bagi semua pihak.

“Peristiwa ini harus menjadi momentum untuk memperkuat standar keselamatan di semua lembaga pendidikan, baik pendidikan umum maupun pendidikan agama seperti pesantren,” pungkasnya. (HDS)

Latest

BKSAP DPR RI Sambut Positif Pemilu Suriah sebagai Langkah Menuju Stabilitas

RATAS - Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI menyampaikan dukungan dan doa kepada rakyat Suriah atas terselenggaranya pemilihan umum untuk membentuk parlemen baru. Ketua BKSAP DPR RI,...

Fikri Faqih Ingatkan: Tanpa Riset dan Regulasi Kuat, Cagar Budaya Terancam Hancur

RATAS - Anggota Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih, memperingatkan bahwa lemahnya riset dan regulasi menjadi ancaman serius bagi kelestarian cagar budaya di Indonesia. Ia menilai, tanpa dukungan...

Mardani Ali Sera: Kolaborasi Parlemen–Pemerintah–Kampus Kunci Sukses IEU-CEPA dan Aksesi OECD

RATAS- Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera, menegaskan bahwa sinergi antara parlemen, pemerintah, dan perguruan tinggi menjadi faktor penentu dalam menyiapkan...

Kyai Maman Desak Kemenag Aktif Mendata Kelayakan Infrastruktur Pesantren di Daerah

RATAS - Anggota Komisi VIII DPR RI, Maman Imanulhaq, mendesak Kementerian Agama (Kemenag) agar lebih proaktif dalam mendata kondisi infrastruktur pondok pesantren di berbagai daerah. Ia menegaskan,...

Soal Politik! Bamsoet Tegaskan Pentingnya Reformasi Internal Partai

RATAS – Anggota DPR RI Bambang Soesatyo sekaligus dosen tetap Program Studi Doktor Ilmu Hukum Universitas Borobudur Bambang Soesatyo (Bamsoet) menegaskan pembenahan internal partai politik...
3984931246225911134
CMS-Critic-Banner-300x600