RATAS — PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk melalui program GoZero% kembali menunjukkan konsistensi dukungan terhadap pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Dalam rangkaian kegiatan GoZero% Goes to Bandung, Telkom menyalurkan bantuan berupa greenhouse dan tempat sampah organik kepada warga RW 13, Kelurahan Cijaura, Kecamatan Buah Batu, Kota Bandung.
Bantuan ini melengkapi dua dukungan sebelumnya, yakni alat pengolah sampah dan fasilitas budidaya maggot, yang telah meningkatkan kapasitas pengelolaan sampah warga secara signifikan. Desa Cijaura kini diproyeksikan sebagai desa percontohan dalam tata kelola sampah terpadu.
SM Sustainability Development Goals Telkom, Suharsono, menjelaskan bahwa program ini terbukti memberikan hasil nyata. “Cijaura merupakan desa binaan Telkom yang telah terpadu dalam pengelolaan sampah organik dan anorganik. Dari semula mengolah 100 kg sampah per bulan, kini sudah mencapai 300 kg. Frekuensi penyetoran sampah ke TPS Ciwastra turun dari empat kali menjadi dua kali seminggu. Produksi maggot meningkat dari 200 kg menjadi 300 kg per bulan, dan pelet pakan ternak mencapai 40 kg per bulan. Dengan demikian, ekosistem circular economy sudah terbentuk di Cijaura,” terangnya.
Apresiasi juga datang dari Ketua KSM Pengelolaan Sampah Mawar-13, Risanto. “Kami berterima kasih karena Telkom terus konsisten mendukung pengelolaan sampah di sini agar berjalan baik dan sejalan dengan program pemerintah Kota Bandung,” ujarnya.
VP Sustainability Telkom, Gunawan Wasisto, menegaskan komitmen keberlanjutan program. “Kami akan terus mendorong keberlangsungan inisiatif ini. Kami berharap manfaatnya dapat diperluas ke seluruh RW di Kecamatan Buah Batu di masa mendatang,” katanya.
Dalam rangkaian kegiatan, jajaran manajemen Telkom bersama pemerintah daerah dan warga meninjau rumah maggot, area ternak, dan fasilitas pengelolaan sampah. Acara ditutup dengan penyerahan simbolis bantuan oleh VP Sustainability Telkom Gunawan Wasisto dan GM Telkom Witel Bandung Ferry Zuljanna.
Melalui program GoZero%, Telkom terus memperkuat kolaborasi dengan pemerintah dan masyarakat dalam mendukung keberlanjutan lingkungan. Bantuan berupa greenhouse, tempat sampah organik, dan fasilitas pengelolaan sampah lainnya tidak hanya menjadi kontribusi sosial, tetapi juga bagian dari strategi jangka panjang untuk menciptakan model desa sampah terpadu di kawasan perkotaan. (HDS)