RATAS — Tujuh orang dilaporkan meninggal dunia setelah mengonsumsi minuman keras (miras) di Desa Bondowoso, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Saat ini aparat kepolisian masih menyelidiki apakah miras yang dikonsumsi para korban merupakan hasil oplosan atau tidak.
Wakasat Reskrim Polresta Magelang AKP Toyib Riyanto menyatakan bahwa penyelidikan masih dilakukan untuk mengetahui detail terkait kasus ini.
Menurut dia, pihak kepolisian akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti kematian para korban.
“Untuk oplosan atau tidaknya masih didalami. Total ada tujuh korban meninggal dunia,” kata Toyib, Jumat (10/10) seraya menjelaskan bahwa saat ini penyelidikan masih berlangsung.
Detik-detik Tewasnya Tujuh Korban
Peristiwa ini bermula dari sejumlah warga mengadakan pesta miras yang digelar di sebuah gubuk di Desa Danurejo, Minggu (5/10) dini hari.
Berselang dua hari, Selasa (7/10), salah satu warga yang ikut pesta miras berinisial A mengeluh sakit perut dan pusing. Ia meninggal dunia saat dibawa warga ke rumah sakit.
Warga yang curiga lalu melaporkan kejadian itu ke Polsek Mertoyudan, karena melihat kejanggalan dari kematian A.
Polisi kemudian menelusuri kebiasaan A yang kerap minum bersama rekannya berinisial Y.
Selanjutnya, petugas mendatangi rumah Y dan menemukan korban telah meninggal dunia dengan kondisi tubuh kaku.
Berbekal informasi masyarakat, petugas kemudian meminta keterangan warga Danurejo lain berinisial S yang sempat menutupi aktivitas minum-minum mereka.
Awalnya S hanya mengaku sempat menenggak miras beberapa hari sebelumnya, namun tak menyebutkan bahwa ia ikut dalam pesta bersama A dan Y.
Namun, pada malam hari di tanggal yang sama, S kembali menggelar pesta miras di rumahnya bersama dua orang lain, yakni R dan PI.
Keesokan harinya, Rabu (8/10), ketiganya mengeluh pusing dan sempat dilarikan ke RSUD Merah Putih. Namun, nyawa mereka tidak tertolong.
Sementara itu, polisi juga menerima laporan bahwa pada Selasa sore (7/10), seorang perempuan berinisial SM, warga Borobudur, meninggal dunia.
Belakangan diketahui bahwa SM merupakan kekasih S dan ikut dalam pesta miras yang digelar Minggu malam di gubuk Desa Danurejo.
Korban terakhir adalah AR, yang sebelumnya sempat dirawat di rumah sakit sebelum meninggal dunia pada Kamis (9/10).
AR mengaku kepada polisi bahwa ia juga ikut menenggak miras di rumah S pada Selasa malam.
Selain korban jiwa, polisi juga mendapatkan keterangan dari seorang saksi kunci berinisial B, yang turut hadir dalam pesta miras di gubuk Danurejo pada Minggu malam.
B saat ini masih dirawat di rumah sakit karena mengeluh pandangan kabur usai mengonsumsi miras.
“Dia datang terakhir waktu itu, jadi tidak tahu minumannya dioplos atau tidak,” tambah Toyib.
Polisi kini tengah menunggu hasil autopsi terhadap jenazah S untuk melengkapi penyelidikan.
Hasil tersebut akan dicocokkan dengan hasil uji laboratorium forensik atas sampel sisa minuman keras yang ditemukan di lokasi pesta dan di rumah S.
Selain itu, polisi juga telah memeriksa sepasang suami istri warga Mertoyudan. Mereka diketahui sebagai penjual miras kepada para korban.
“Mereka tidak meracik sendiri. Barang yang mereka jual sudah dalam kemasan, jadi bukan mereka yang mengoplos,” pungkas Toyib.