PT Bukit Asam Jadi Perusahaan Tambang Pertama yang Kantongi Program Kepatuhan Persaingan Usaha KPPU
RATAS.id – Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menetapkan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) sebagai perusahaan pertama di sektor pertambangan yang memperoleh pengesahan Program Kepatuhan Persaingan Usaha.
Penetapan dilakukan melalui Sidang Komisi di Kantor Pusat KPPU, Jakarta, pada Rabu (8/10/2025), berdasarkan Peraturan KPPU Nomor 1 Tahun 2022 tentang Program Kepatuhan Persaingan Usaha.
Sidang dipimpin oleh Hilman Pujana selaku Ketua Sidang, dengan kehadiran para Anggota KPPU secara luring maupun daring. Program kepatuhan tersebut akan berlaku selama lima tahun sejak tanggal penetapan.
KPPU menilai langkah PTBA sebagai tonggak penting dalam mendorong budaya persaingan usaha yang sehat di sektor pertambangan, sekaligus mengapresiasi inisiatif PTBA sebagai pionir dalam menerapkan program kepatuhan.
Namun, Hilman menegaskan bahwa penetapan ini bukan merupakan akhir dari proses.
“Program Kepatuhan Persaingan Usaha bersifat dinamis dan perlu terus dikembangkan agar sejalan dengan perubahan struktur pasar serta praktik bisnis yang berkembang,” ujarnya.
PTBA diketahui telah mengajukan program ini sejak 12 April 2023 dan memenuhi seluruh ketentuan yang dipersyaratkan. Dalam sidang penetapan, hadir Direktur Utama PTBA Arsal Ismail bersama jajaran manajemen, antara lain Head Legal & Regulatory Affairs Zulfikar Azhar dan Head Corporate Finance Eko Prayitno.
Pengesahan program kepatuhan ini menandakan komitmen PTBA dalam menanamkan prinsip persaingan usaha sehat dalam tata kelola perusahaan.
Ke depan, KPPU berharap langkah PTBA menjadi inspirasi bagi pelaku usaha lainnya, khususnya di sektor pertambangan.
“Perusahaan-perusahaan lain di bawah ekosistem Mining Industry Indonesia (MIND ID) maupun BUMN sektor tambang seharusnya dapat mengikuti jejak ini.
Kepatuhan sejak dini adalah komitmen preventif untuk menjaga ekosistem persaingan usaha yang sehat, mencerminkan kepatuhan terhadap hukum, serta memperkuat transparansi dan integritas bisnis di Indonesia,” ujar Hilman.