RATAS – Dunia pendidikan Indonesia kembali diguncang kabar kelam. Seorang siswa SMP di Grobogan, Jawa Tengah, ditemukan tewas mengenaskan di ruang kelas setelah diduga menjadi korban perundungan dan penganiayaan brutal oleh teman-temannya sendiri. Korban, Angga Bagus Perwira (12), siswa kelas 1 SMP Negeri 1 Geyer, meregang nyawa usai menerima serangan bertubi-tubi yang meninggalkan gumpalan darah di kepala, hasil autopsi pun mengungkap fakta memilukan di balik tragedi ini.
Suasana duka menyelimuti rumah duka di Desa Ledokdawan, Kecamatan Geyer, Minggu (12/10). Tangis keluarga, kakek, dan nenek Angga pecah saat jenazah bocah pendiam itu dimakamkan usai diautopsi di RSUD Dr. R. Soedjati Soemodiardjo, Purwodadi.
Dari hasil autopsi, terdapat gumpalan darah di kepala korban akibat benturan keras yang diduga kuat menjadi penyebab kematian Angga.
“Ada penggumpalan darah akibat benturan benda keras di kepala korban,” ujar Suwarlan (45), paman Angga, di rumah duka.
Menurut keterangan teman sekelas, tragedi bermula saat Angga diejek dan dipukuli teman-temannya pada pagi hari sebelum guru masuk kelas. Tak lama berselang, pada jam pelajaran ketiga, Angga kembali dikeroyok dan diadu berkelahi, hingga kepalanya berkali-kali menerima pukulan. Tubuh kecilnya pun roboh, kejang-kejang, dan akhirnya tak sadarkan diri.
Korban sempat dibawa ke Unit Kesehatan Sekolah (UKS), namun nyawanya sudah tak tertolong. Polisi kini telah menurunkan tim penyidik dan memeriksa sejumlah saksi, termasuk teman sekelas dan para guru.
“Kami masih mendalami kasus ini dan menunggu hasil resmi autopsi dari rumah sakit,” ujar Kasat Reskrim Polres Grobogan, AKP Rizky Ari Budianto.
Sementara keluarga Angga mendesak aparat hukum mengusut tuntas kasus perundungan kejam ini dan menuntut hukuman berat bagi pelaku. (*)