RATAS – PBB menyatakan bahwa beberapa negara, termasuk negara-negara Eropa, Arab, Kanada, dan AS, bersedia membantu mendanai rekonstruksi Gaza yang diperkirakan menelan biaya sekitar US$70 miliar.
Perang dua tahun di Gaza telah menyebabkan kerusakan besar, dengan jumlah puing mencapai 55 juta ton.
Pejabat Program Pembangunan PBB (UNDP) Jaco Cilliers menyerukan dukungan internasional untuk memulihkan wilayah tersebut.
Cilliers memperkirakan butuh waktu puluhan tahun untuk memulihkan Gaza sepenuhnya, dilansir dari The Straits Times, Rabu (15/10).
Dia menambahkan bahwa beberapa mitra internasional, termasuk Kanada dan sejumlah negara Eropa, telah menunjukkan niat positif untuk membantu.
Sementara itu, pembicaraan juga sedang dilakukan dengan Amerika Serikat. Sejak gencatan senjata diberlakukan, ribuan warga Palestina mulai kembali ke rumah mereka yang telah hancur.
Namun, sebagian besar wilayah Gaza kini telah berubah menjadi puing-puing akibat serangan udara Israel.
Kota Gaza menjadi wilayah yang paling parah terdampak, di mana 83 persen bangunan mengalami kerusakan, termasuk rumah, sekolah, dan rumah sakit.
UNDP melaporkan telah memulai pembersihan puing dengan total sekitar 81.000 ton yang berhasil disingkirkan sejauh ini. Namun, jumlah tersebut masih sangat kecil dibandingkan skala kehancuran yang ada.
PBB menegaskan bahwa rekonstruksi Gaza akan menjadi tantangan besar yang membutuhkan dukungan global jangka panjang. Upaya ini diperlukan agar wilayah tersebut dapat kembali layak huni bagi jutaan warganya.