Terhenti Sejak 2014, Pemerintah Bakal Kembali Eksplorasi Migas pada Tahun 2023

4
127
Pemerintah Indonesia menempatkan sektor minyak dan gas bumi atau migas sebagai andalan untuk memenuhi kebutuhan energi di dalam negeri, bahkan hingga tahun 2050. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan bahwa negara pernah meghabiskan dana sebesar USD 2 miliar untuk eksplorasi minyak dan gas bumi (migas).

Ia menyebut, dana tersebut habis untuk eksplorasi yang ternyata gagal pada tahun 2012-2014. Akhirnya, pemerintah memutuskan untuk menghentikan eksplorasi selanjutnya. Tapi baru-baru ini beredar kabar bahwa eksplorasi migas akan dimulai kembali pada 2023.

“Jadi ini sejak 2012 sampai 2014 dulu ada eksplorasi besar-besaran yang telah menghabiskan lebih dari USD 2 miliar, eksplorasi ternyata tidak berhasil dan sejak saat itu sudah tidak ada lagi eksplorasi baru,” ungkap Arifin dalam Konferensi Pers Nota Keuangan RAPBN 2023, Selasa (16/8).

Arifin menaruh target untuk lifting minyak sebesar 680.000 barel minyak per hari (bopd). Kemudian lifting gas bumi sebesar 1,050 juta barel per hari.

Dari sisi lifting minyak bumi, salah satu upayanya adalah menjaga level produksi yang terjadi serta mengambil langkah untuk meningkatkan produksinya, mengingat kondisi sumur-sumur minyak yang saat ini sudah berumur tua.

BACA JUGA :  Selalu Dikaitkan dengan Isu HAM, Prabowo: Itu Risiko Pernah Jadi Prajurit TNI

“Antara lain kita sekarang mencoba pengeboran yang lebih besar, lebih banyak lagi. Terbukti bahwa di Rokan (WK Rokan) sudah mulai ada peningkatan dari trennya menurun dan ini sudah mulai meningkat,” ungkap Arifin.

Untuk jangka panjangnya, kata Arifin, pemerintah memang harus mengupayakan untuk bisa mengeksplor kembali wilayah-wilayah yang masih berpotensi. Ia pun mengaku telah memetakan beberapa potensi lifting minyak dan gas bumi baru untuk dikembangkan. Namun, dibutuhkan waktu yang cukup panjang untuk mengolahnya.

“Membutuhkan waktu yang cukup panjang dan kita perlu melakukan perbaikan-perbaikan fiscal term untuk bisa membuat daya investasi di sektor migas ini akan juga meningkat,” ujarnya.

Di sisi lain, Arifin juga mendorong mulainya produksi di beberapa lapangan lifting, misalnya di Jawa Timur dan Papua. Pada bagian ini, diperlukan penyempurnaan infrastruktur, terutama infrastruktur lifting gas bumi.

“Sehingga bisa menyambung mulai dari Sumatera sampai ke Jawa Timur. Ini intinya adalah untuk merespons jangka panjang kelebihan gas kelebihan gas di daerah yang surpus, dikirim ke daerah-daerah yang memang sudah menunjukkan penurunan,” terangnya.

BACA JUGA :  Jreng-Jreng! Pengamat: Bila Airlangga Dilengserkan dari Kursi Ketum, Partai Golkar Bakal Terbelah di Pilpres 2024

Kemudian, Arifin menambahkan, ada pula potensi di Sumatera Utara yang diklaim bisa dimanfaatkan untuk 7-10 tahun ke depan. Ada pula Blok Mahakam yang kini sedang dilakukan penyelesaian. (BD)

4 KOMENTAR

  1. I’ve been browsing on-line more than three hours nowadays, but I by no means discovered any fascinating article like yours. It is pretty worth enough for me. In my view, if all webmasters and bloggers made good content as you probably did, the web shall be a lot more helpful than ever before!

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini