RATAS – Seekor harimau Amur atau harimau Siberia di kebun binatang Columbus Zoo and Aquarium, Ohio, Amerika Serikat, mati setelah menderita pneumonia yang disebabkan oleh Covid-19. Kabar mengejutkan ini diumumkan oleh pihak pengelola kebun binatang tersebut melalui sebuah postingan di Facebook pada hari Rabu (29/6).
Jupiter, nama harimau malang itu, telah berusia 14 tahun saat dinyatakan mati pada hari Minggu (26/6). Menurut pihak pengelola kebun binatang, Jupiter telah menjalani pengobatan jangka panjang untuk penyakit kronis yang mendasarinya, yang membuatnya lebih rentan terhadap virus ini.
Pihak pengelola kebun binatang menjelaskan bahwa Jupiter adalah hewan pertama di kebun binatang yang mati karena Covid-19. Harimau itu awalnya dilaporkan sakit pada 22 Juni karena tidak mau makan dan enggan bergerak, berdiri, atau berinteraksi dengan penjaga.
“Saat kondisi itu berlanjut ke hari berikutnya, Jupiter dibius untuk pemeriksaan dan perawatan,” kata pihak pengelola kebun binatang seperti yang dilansir NBC News (30/6).
Pemeriksaan awal menunjukkan bahwa Jupiter mengalami infeksi, dan pengobatan pun diberikan. “Sayangnya, Jupiter tidak membaik dengan perawatan ini dan tetap enggan untuk bergerak dan makan,” ungkap pihak pengelola.
Pada hari berikutnya, Jupiter diberi perawatan tambahan dan menjalani lebih banyak tes diagnostik. Pihak pengelola kebun binatang mengatakan saat itu Jupiter tampak stabil, tapi akhirnya mati pada malam harinya.
Pihak pengelola kebun binatang menjelaskan bahwa sebagai tindakan pencegahan, staf yang bekerja dengan kucing, kera besar, berang-berang, dan serigala, akan diminta untuk mengenakan masker ketika berada dalam jarak enam kaki dari hewan karena hewan-hewan ini lebih rentan untuk tertular Covid-19.
Berdasarkan cerita pengelola Columbus Zoo and Aquarium, Jupiter lahir di kebun binatang Moscow Zoo pada 9 Juli 2007, dan tiba di Columbus Zoo and Aquarium pada 19 Maret 2015, setelah menghabiskan beberapa waktu di kebun binatang Dvur Kralove di Republik Ceko.
Jupiter adalah bapak bagi sembilan anak, yang enam di antaranya dilahirkan di kebun binatang Columbus. Keenam anak harimau itu akan menjadi aset penting dan menjadi “penerus” bagi spesies harimau yang terancam punah ini.
“Tim perawat Jupiter mengingatnya sebagai harimau besar dan mengesankan yang menyukai ikan, tidur di gua habitat, bermain dengan kotak kardus, dan berinteraksi dengan barang-barang lainnya. Beratnya yang 75 pon sangat merepotkan penjaga saat akan memindahkannya,” tutur pengelola kebun binatang Columbus.
“Jupiter akan sangat dirindukan,” kalimat paling terakhir yang ditulis sang pengelola di Facebook. Postingan tersebut langsung memantik para follower untuk menumpahkan kesedihan serta berbagi kenangan pada bagian kolom komentar tentang Jupiter. (BD)