Telan Kunci Gembok Tak Sengaja, Bocah Indramayu Belum Bisa Jalani Operasi Karena Soal Biaya

0
75
Ibu Nina Listiana bersama sang anak, Zulzalaly Wal Ikhrom alias Zul, bocah asal Indramayu yang tidak sengaja menelan kunci gembok. Nina mengaku bingung karena tidak memiliki biaya untuk membawa Zul ke RS Gunung Jati Cirebon. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Seorang anak laki-laki berumur 8 tahun bernama Zulzalaly Wal Ikhrom alias Zul, asal Indramayu, Jawa Barat, tak sengaja menelan kunci gembok rumahnya. Sejak Rabu malam (14/9) hingga berita ini dirilis (22/9), gembok tersebut masih bersarang di bagian lambungnya.

Nina Listiana (40), ibu kandung Zul, mengaku telah memeriksakan keadaan anaknya ke salah satu rumah sakit tapi belum bisa membawa anaknya ke ruang operasi karena terkendala biaya. Hal tersebut disampaikan oleh Nina dalam program Sidik Jari yang tayang di YouTube tvOneNews.

Nina menjelaskan awal mula insiden anaknya menelan gembok kunci. “Ya awalnya mainan tadinya itu, sama tetehnya. Terus dia coba mainan kunci dimasukin ke mulut sama tiduran. Terus udah gitu kuncinya tertelan masuk ke mulut,” ungkapnya, dikutip dari YouTube tvOneNews, Kamis (22/9).

Nina melanjutkan, Zul langsung berusaha memuntahkan kunci tersebut. Tapi, kunci sebesar ibu jari itu tersangkut di kerongkongannya dan tidak bisa dikeluarkan. Hingga kini, bagian lehernya masih nampak kehitaman.

BACA JUGA :  Dilantik Jadi Wakapolri, Komjen Agus Andrianto Tegaskan Tidak Ada 'Matahari Kembar'

Karena panik, Nina langsung membawa anak ketiganya itu ke salah satu klinik. Saat memeriksakan keadaan anaknya, Nina mengaku tidak memakai BPJS maupun KIS. Sebab, anaknya itu memang tidak mendapatkan BJPS ataupun KIS. “Pakai umum itu kemarin. Nggak punya KIS, nggak punya BPJS, dana sekolah aja nggak pernah dapat,” tuturnya.

Seperti yang dirilis radarindramayu.disway.id (21/9), Nina mengaku bingung karena tidak memiliki biaya untuk membawa Zul ke RS Gunung Jati Cirebon. Penghasilannya dari menjadi buruh cuci pakaian hanya cukup untuk makan sehari-hari.

Sementara suami Nina telah meninggal dunia sejak Zul masih bayi berumur tujuh bulan. Selama ini, dia hanya bisa bekerja serabutan untuk menghidupi ketiga anaknya. Penghasilannya di bawah Rp 50 ribu per hari.

Untuk biaya berobat sang anak, Nina mengaku meminjam uang dari tetangga. Saat ditanya oleh host, Nina berharap ada dermawan yang bisa membantu membiayai operasi sang anak untuk mengeluarkan kunci gembok.

Pihak RSUD Indramayu turut angkat bicara soal kejadian yang menimpa Zul. Direktur RSUD Indramayu, dr Deden Bonni, mengungkapkan bahwa posisi gembok berada di antrum gaster atau lambung.

BACA JUGA :  Menko Airlangga: Indonesia Siap Usung Lighthouse Projects di ASEAN

Dari hasil analisis, perlu dilakukan tindak pengambilan kunci gembok dengan metode endoskopi. dr Deden menerangkan bahwa kini anak tersebut dirujuk ke rumah sakit lain.

Meski demikian, kata dr. Deden, pihaknya akan terus memantau kondisi Zul. Apabila sebelum 1 Oktober 2022 nanti Zul mengalami kondisi yang membutuhkan penanganan segera, misalnya kunci itu sampai turun ke ususnya atau ada infeksi, maka pihaknya akan melakukan operasi di RSUD Indramayu.

Insiden tersebut tentu saja menjadi sorotan warganet. Warganet ikut berdoa agar ada orang yang mau membantu membiayai operasi Zul, bocah yang malang tadi.

Selain itu, warganet juga mengingatkan agar orang tua harus mengawasi anaknya ketika bermain-main. “Semoga para dewan dan pejabat tergerak hatinya untuk menolong bocah yang malang ini. Nyawa atau keselamatan yang bersangkutan lebih diutamakan,” kata salah satu warganet. (BD)

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini