Program Konversi Kompor Listrik Resmi Ditunda, Beban PLN Diperkirakan Makin Membengkak

Minggu, 25 September 2022, Pukul 21:26 WIB
Pemerintah memastikan program konversi kompor gas elpiji 3 kg ke kompor listrik maupun kompor induksi tidak akan diberlakukan pada tahun 2022. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Program konversi kompor gas ke kompor listrik yang digagas oleh pemerintah akhirnya resmi ditunda dan tidak akan dilaksanakan pada tahun 2022. Hal itu disampaikan oleh Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.

“Pemerintah belum memutuskan terkait program konversi kompor LPG 3 kilogram menjadi kompor listrik induksi,” tutur Airlangga di Jakarta, Jumat (23/9).

Berkaitan dengan hal ini, Airlangga mengatakan pemerintah senantiasa menerima masukan, tidak terkecuali dari masyarakat. Bahkan, pemerintah juga memantau suara masyarakat di media.

Selain itu, kata Airlangga pemerintah juga memantau secara langsung kondisi di lapangan terkait dengan konversi dari kompor LPG 3 kilogram menjadi kompor listrik induksi.

“Dapat dipastikan program ini tidak akan diberlakukan di tahun 2022. Sampai saat ini pembahasan anggaran dengan DPR terkait dengan program tersebut belum dibicarakan dan tentunya belum disetujui,” ungkap Airlangga, dikutip dari Warta Ekonomi.

Menurut Airlangga, program kompor listrik hingga kini masih terus dilakukan dengan melakukan uji coba 2.000 prototipe dari rencana total 300.000.

BACA JUGA :  Airlangga Hartarto Kuasai Suara Mayoritas Musra Relawan Jokowi di Banten-Papua Barat

Ia menambahkan, pemerintah menghitung dengan cermat segala biaya dan risiko, memperhatikan kepentingan masyarakat, serta mensosialisasikan program konversi ini kepada masyarakat sebelum benar-benat diberlakukan,” ujarnya.

Sementara itu, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero diprediksi bakal menanggung beban makin berat seiring dengan penundaan program konversi kompor gas elpiji menjadi kompor listrik.

Menurut Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan, dengan penundaan tersebut maka beban bagi PLN akan semakin besar karena kelebihan 6-7 gigawatt. Ini menambah pengeluaran PLN sebesar Rp 3 triliun per gigawatt-nya,” ungkap Mamit, seperti yang dilansir Merdeka.com, Sabtu (24/9).

Mamit mendorong agar PT PLN melakukan renegosiasi terhadap perjanjian independent power producer (IPP) atau penyedia listrik dari swasta untuk menurunkan beban perusahaan.

Selain beban keuangan yang ditanggung PLN, Mamit juga menilai, program konversi sulit terealisasi di Indonesia karena kemampuan masyarakat ekonomi menengah ke bawah terhadap tagihan listrik tidak seimbang.

Karena itu, kata Mamit, perlu ada pengembangan riset terhadap daya kompor listrik jika ingin dijadikan program pemerintah. Sehingga, program tersebut dapat berjalan efektif tanpa membebani ekonomi masyarakat. “Perlu ada riset atau pengembangan kembali agar watt kecil tapi bisa cepat panas,” ujar Mamit.

BACA JUGA :  Khawatirkan Nasib Koalisi, AHY Sebut Dua Partai Politik Saja Koalisi Tidak Akan Jalan

Sebagaimana diketahui, daya pada kompor listrik yang menjadi uji coba pemerintah memang menjadi sorotan.

Dalam rapat dengar pendapat Komisi VII DPR RI dengan Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, Dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Taufiek Bawazier, terungkap bahwa total watt pada satu kompor listrik dengan dua tungku adalah 2.800 watt. Daya pada tungku kiri yaitu 1.000 watt dan tungku kanan 1.800 watt.

Selain daya listrik, keengganan masyarakat beralih ke kompor listrik juga karena perabotan yang digunakan tidak ekonomis. Bagi pengguna kompor listrik dengan spesifikasi yang diproyeksikan PLN, maka peralatan yang dapat digunakan yaitu steampod atau panci diameter minimal 18 cm, fry pan atau wajan dengan diameter atas minimal 27 cm.

Selain itu, bahan untuk perabotan memasak pada kompor listrik setidaknya memiliki kandungan magnet yang cukup besar agar proses memasak berlangsung cepat. (BD)

Latest

Ratusan Pelajar Diduga Keracunan MBG, Garut Tetapkan Status KLB 

RATAS – Ratusan pelajar diduga mengalami keracunan akibat konsumsi menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Garut, Jawa Barat. Kepala Dinas Kesehatan Garut Leli Yuliani menuturkan,...

Gempa Bumi Dahsyat Guncang Filipina, 69 Orang Tewas 

RATAS – Filipina tengah diguncang gempa bumi dahsyat berkekuatan magnitudo 6,9 pada Selasa (30/9) malam pukul 21.59 waktu setempat. Bencana alam tersebut menyebabkan puluhan orang meninggal dan...

Presiden Prabowo Pimpin Upacara Perdana Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya

Presiden Prabowo Pimpin Upacara Perdana Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya RATAS.id - Presiden Prabowo Subianto memimpin upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025 di Monumen Pancasila...

Dua Jurnalis Dianiaya Saat Liputan di Jakarta, Publik Pertanyakan Komitmen Negara terhadap Kebebasan Pers

Dua Jurnalis Dianiaya Saat Liputan di Jakarta, Publik Pertanyakan Komitmen Negara terhadap Kebebasan Pers RATAS.id - Kekerasan terhadap wartawan kembali mencoreng wajah kebebasan pers di Jakarta....

Kasus Keracunan MBG Terus Berulang, Komisi IX DPR Desak Pemerintah Gunakan Dapur Sekolah

RATAS - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris, menyampaikan keprihatinan mendalam atas kembali terjadinya kasus keracunan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kali ini, insiden...
3984931246225911134
CMS-Critic-Banner-300x600