RADAR TANGSEL RATAS – PT PLN (Persero) yang memilih membatalkan program kompor listrik menerima apresiasi dari Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan karena dianggap bijak dan mampu meredam polemik di masyarakat.
“Saya kira ini keputusan yang bijak dari PLN karena mendengarkan masukan dari masyarakat dan stakeholder yang lain sehingga bisa mengambil keputusan dibatalkan karena tidak memperlebar polemik di masyarakat. Dengan demikian isu ini harusnya sudah selesai,” kata Mamit, Kamis (29/9), dikutip dari Antara.
Menurut Mamit, kebijakan konversi ke kompor listrik yang diambil pemerintah sebenarnya merupakan salah satu upaya untuk mengurangi ketergantungan pada LPG, karena saat ini Indonesia mengimpor hingga 80 persen dari kebutuhan nasional.
Merujuk pada penghitungan PLN, penggunaan kompor induksi masih lebih murah jika dibandingkan dengan elpiji 3 kg. Seharusnya, kata Mamit, kebijakan konversi ini merupakan upaya yang dilakukan pemerintah untuk memperbanyak substitusi LPG selain dengan DME (Dimethyl Ether atau Gasifikasi batu bara) dan jaringan gas (jargas).
PLN sebelumnya memutuskan untuk membatalkan program pengalihan kompor LPG 3 kg ke kompor listrik untuk menjaga kenyamanan masyarakat dalam pemulihan ekonomi pascapandemi COVID-19.
“PLN memutuskan program pengalihan ke kompor listrik dibatalkan. PLN hadir untuk memberikan kenyamanan di tengah masyarakat melalui penyediaan listrik yang andal,” tutur Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, Selasa (27/9) lalu.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa konversi LPG 3 kg ke kompor sebenarnya ditunda. Menurutnya, PLN tak ingin terburu-buru dalam menjalankan program migrasi LPG 3 kg ke kompor listrik.
Luhut Binsar Pandjaitan mengaku belum mendapat informasi pembatalan sepenuhnya dari program migrasi LPG 3 kg ke kompor listrik. Sebelumnya, memang ada rencana penghapuskan LPG 3 kg, kemudian diubah jadi kompor listrik.
Luhut menduga, masih ada kendala yang ditemukan pihak PLN dalam menjalankan program untuk mengurangi subsidi LPG ini. Sehingga, program migrasi LPG 3 kg ke kompor listrik untuk sementara ditunda dulu.
“Saya belum update sepenuhnya soal ini. Mungkin ada sesuatu yang ditemukan jadi mereka tunda dulu, jadi mereka tidak ingin buru-buru yang nanti kemudian bermasalah,” ungkap Luhut, Rabu (28/9). (BD)
Wow, superb blog layout! How lengthy have you been blogging for?
you make blogging look easy. The entire look of your site is great, let
alone the content material! You can see similar here najlepszy sklep