Perlancar Ekspansi Bisnis, IPCC Siapkan Layanan PDC

0
84

RADAR TANGSEL RATAS – Seiring dengan perkembangan bisnis usaha yang kian dinamis, banyak perusahaan yang melakukan berbagai macam cara untuk dapat mempertahankan eksistensinya. Apalagi, perusahaan telah melewati masa pandemi.

Saat ini, perusahaan mencoba kembali bangkit untuk memulihkan kondisi bisnisnya. Berbagai cara tersebut dilakukan.

Baik melalui cara organik yang sejalan dengan “core business” perusahaan tersebut maupun anorganik dengan melihat peluang bisnis di luar “core business” tersebut. Dan, PT. Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC Car Terminal/IPCC) sebagai bagian dari rantai pasok ekosistem (ecosystem value chain) industri otomotif melihat adanya peluang bisnis yang dapat dijajaki sebagai bagian dari ekspansi bisnis.

IPCC menangkap peluang bisnis tersebut telah sejalan dengan semangat “Beyond The Gate” yang diusung pada tahun ini. Yakni, sejalan dengan telah terintegrasinya PT. Pelabuhan Indonesia I hingga IV (Persero) menjadi PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo). Hal itu seperti yang diungkapkan
Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis, Agus Hendrianto dalam siaran persnya, Senin (3/10/2022), yang dikirim ke ratas.id.

“Bicara mengenai supply chain, berarti kita akan lihat mulai dari hulu hingga hilir. Artinya, jika kita bicara mengenai industri otomotif, maka kita harus lihat rangkaian kegiatan mulai dari kendaraan itu diproduksi dengan menggunakan bahan baku yang ada, lalu penanganan logistik dari komponen-komponen otomotif itu sendiri kemudian distribusi dan transportasi dari pabrik hingga ke end users,” ucapnya.

BACA JUGA :  Kemenangan Maroko Atas Spanyol Jadikan Seorang Guru SD Kaya Mendadak  

Nah, IPCC di mana? “IPCC berada di pengelolaan dan penyediaan terminal dengan segala fasilitas, infrastruktur, dan berbagai sumber daya pendukung lainnya yang mendukung kegiatan transportasi dan distribusi kendaraan,” jelas Agus.

Sebagai bagian dari keluarga besar Pelindo (holding), kata dia, kepemilikan mayoritas saham IPCC berada di Sub Holding PT. Pelindo Multi Terminal. “Maka, positioning IPCC memainkan peranan yang strategis sebagai supporting industri otomotif,” imbuhnya.

Karena bergerak di bidang layanan bongkar muat kendaraan, setiap harinya, tukas Agus, IPCC melayani berbagai macam jenis kendaraan dengan berbagai merek untuk didistribusikan ke sejumlah wilayah di Indonesia. “Mulai dari jenis CBU hingga alat berat dengan berbagai ukuran telah dilakukan bongkar muat di Terminal IPCC. Oleh karena peluang bisnis di bidang layanan bongkar muat kendaraan di pelabuhan menyimpan potensi besar, maka IPCC terus berinovasi dengan mengembangkan layanannya kepada para customer-nya,” urai Agus.

Dalam pengembangan inovasi bisnisnya tersebut, ia mengatakan, IPCC terus berekspansi untuk dapat memberikan layanan terintegrasi berupa Car(go) Distribution Management yang salah satunya ialah layanan lapangan penumpukan kargo sebelum didistribusikan via darat. “Adapun layanan tersebut ialah Pre-Delivery Center (PDC). Layanan ini telah berhasil direalisasikan oleh IPCC dengan dukungan para human capital/sumber daya manusia yang telah memiliki standardisasi pelayanan berkelas dunia,” terangnya.

BACA JUGA :  Jadi Saksi Kasus Suap Sekretaris Mahkamah Agung, Windy Idol Dicecar 20 Pertanyaan

Ia berucap, dukungan ini menjadi keharusan demi mewujudkan excellent operation di layanan yang disediakan oleh IPCC. “Masuknya IPCC ke layanan PDC merupakan bagian dari realisasi komitmen IPCC untuk menyediakan layanan-layanan pada ekosistem rantai distribusi kargo otomotif,” sebut dia.

Agus menandaskan, IPCC masuk ke layanan Pre-Delivery Center (PDC) di tahun pemulihan saat ini seiring dengan langkah IPCC untuk merealisasikan spirit of beyond the gate. “Yakni, IPCC masuk ke peluang bisnis baru dalam pengembangan bisnis layanan penampungan kendaraan yang dilakukan di luar pelabuhan/terminal,” cetusnya.

Saat ini, ia berucap, Hyundai Motor Indonesia merupakan pelanggan perdana yang telah menggunakan layanan anyar dari IPCC ini. “Dari kegiatan operasional di PDC yang telah dilakukan, pihak Hyundai Motor Indonesia merasa puas dengan kesiapan layanan, fasilitas, dan keamanan yang memadai serta kegiatan operasional lainnya yang disediakan oleh IPCC,” tegasnya.

Ia menambahkan, masuknya IPCC ke bisnis PDC ini karena melihat makin meningkatnya produksi kendaraan. “Dan, distribusi akan kendaraan tersebut ke area penumpukan sebelum dilakukan distribusi ke sejumlah outlet. Maka dari itu, sebagai bagian dari spirit beyond the gate, IPCC masuk ke bisnis PDC,” sebut dia.

BACA JUGA :  Luhut Persilakan Investor Asing Bangun PLTN di Indonesia

Adapun area penumpukan ini biasanya dicari oleh para produsen kendaraan untuk menampung kendaraan setelah kendaraan tersebut di produksi, tukas Agus. “Tentunya ini menjadi cost tambahan produsen kendaraan yang akan menempatkan kargo kendaraannya di luar pabriknya. Dengan adanya layanan PDC ini, car maker bisa memanfaatkan layanan terintegras yang disediakan oleh IPCC alias paket layanan bongkar muat,” tambah Agus.

Dengan melihat peluang tersebut, terang dia, maka tidak tertutup kemungkinan IPCC akan dapat menjalin kerjasama PDC tersebut ke sejumlah pabrikan otomotif. “Para pabrikan otomotif yang tertarik dengan layanan ini bisa memanfaatkan layanan anyar yang diberikan oleh IPCC. Sehingga, nantinya dapat memberikan nilai tambah bagi IPCC maupun para otomaker,” pungkasnya. (SAN)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini