Kepercayaan Publik kepada Polisi Turun, Jokowi: Begitu Ada Peristiwa Sambo, Runyam Semuanya!

Sabtu, 15 Oktober 2022, Pukul 12:56 WIB
Presiden Jokowi dan Kapolri Listyo Sigit Prabowo saat peringatan ke-76 Hari Bhayangkara di Akademi Kepolisian, Semarang, Jawa Tengah (5/7). (foto: dok. Sekretariat Presiden)

RADAR TANGSEL RATAS – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti tingkat kepercayaan publik kepada Polri yang baru-baru ini mengalami penurunan. Hal itu bermula sejak mengemukanya kasus Ferdy Sambo yang mengejutkan publik.

“Begitu ada peristiwa FS (Ferdy Sambo), runyam semuanya, dan jatuh ke angka paling rendah,” kata Jokowi dalam akun YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (15/10).

Padahal, kata Jokowi, tingkat kepercayaan publik pernah cukup tinggi dibandingkan lembaga penegak hukum lainnya, terutama pada masa-masa awal pandemi Covid-19. “Polri telah 440 juta dosis vaksin yang telah disuntikkan kepada masyarakat. Dan indeks kepercayaan masyarakat juga menempatkan Polri di puncak teratas pada saat itu,” ungkap Jokowi.

Karena itu, ia meminta Kapolri untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap Polri. Dan ia meminta seluruh personel Polri bekerja keras untuk hal tersebut. “Ini yang harus dikembalikan lagi dengan kerja keras, Saudara-Saudara sekalian,” tuturnya.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Litsyo Sigit Prabowo menyebut kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri belakangan ini mengalami penurunan. Hal itu disampaikan Listyo di hadapan Presiden Jokowi dan sejumlah pejabat tinggi (Pati) Polri di Istana Negara, Jumat (14/10).

BACA JUGA :  KPK Sebut Ada Pihak yang Halangi Penyidikan Kasus Bupati Mamberamo Tengah Nonaktif Ricky Ham Pagawak

Salah satu yang menjadi biang merosotnya tingkat kepercayaan publik ke polisi, menurut Listyo, adalah kasus Ferdy Sambo. “Karena ada peristiwa FS dan beberapa kasus yang kemudian berdampak pada persepsi negatif, maka saat ini tingkat kepercayaan publik kepada Polri rendah,” ungkap Listyo dalam siaran YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (14/10).

Selain itu, Listyo menyebut gaya parlente atau hedon anggota polisi ditenggarai juga menjadi penyebab menurunnya rasa kepercayaan publik kepada polisi. Jokowi, kata Listyo, bahkan memberi arahan khusus terkait gaya hidup parlente polisi tersebut.

“Hal-hal yang sifatnya bisa menurunkan tingkat kepercayaan publik terkait dengan gaya hidup, dan hal-hal yang bersifat pelanggaran, tentunya ini menjadi arahan-arahan dari Bapak Presiden. Ini akan kami tindaklanjuti,” papar Listyo. (BD)

Latest

Menhan Sjafrie Tegaskan Doa dan Kebersamaan sebagai Sumber Kekuatan Bangsa

Menhan Sjafrie Tegaskan Doa dan Kebersamaan sebagai Sumber Kekuatan Bangsa RATAS.id— Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin menegaskan bahwa kekuatan sejati bangsa bersumber dari doa dan...

Israel Deportasi Empat Aktivis Global Sumud Flotilla

RATAS – Israel mendeportasi empat aktivis asal Italia yang sebelumnya ditahan saat mengikuti armada bantuan menuju Gaza. Empat aktivis tersebut tergabung di 470 orang yang ditangkap ketika...

Didik Haryadi Desak Subsidi Listrik Tepat Sasaran, Jangan Dinikmati Kelompok Mampu

RATAS - Anggota Komisi XI DPR RI Didik Haryadi menegaskan bahwa subsidi energi, khususnya subsidi listrik yang disalurkan melalui PLN, harus diberikan hanya kepada masyarakat yang benar-benar...

Komisi XIII DPR Soroti Dugaan Pelanggaran HAM Berat di Konsesi PT Toba Pulp Lestari

RATAS - Anggota Komisi XIII DPR RI, Muslim Ayub, menegaskan bahwa insiden kekerasan yang terjadi pada 22 September 2025 di kawasan konsesi PT Toba Pulp Lestari (TPL), Kabupaten Toba, Sumatera Utara,...

Ketua Pusbakum Satria Advokasi Wicaksana DKI Jakarta Dukung Asta Cita Presiden Prabowo 

RATAS - Pusat Bantuan Hukum (Pusbakum) Satria Advokasi Wicaksana Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) DKI Jakarta mendukung progam Asta Cita Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto terkait swasembada...
3984931246225911134
CMS-Critic-Banner-300x600