Tak Terima Menterinya Diancam Reshuffle, Nasdem: Menteri Kami Jauh Lebih Berprestasi dan Tak Ada yang Ditangkap KPK!

0
53
Ngotot bela sejawatnya, Ketua DPP Partai NasDem Irma Suryani Chaniago menegaskan kepada PDIP bahwa menteri yang berasal dari partainya jauh lebih berprestasi dan tidak ada yang ditangkap KPK karena merugikan negara. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Konflik antar kader PDIP dengan NasDem terus terjadi. Adu argumentasi antar kader dua partai itu tak lepas dari munculnya sinyal reshuffle terhadap Kabinet Indonesia Maju, dan menteri yang bakal dirombak berasal dari Partai NasDem.

Perdebatan bermula dari pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto. Orang kepercayaan Megawati itu menyebut menteri dari Partai NasDem layak di-reshuffle.

Pernyataan itu pun langsung disambar dengan emosi oleh Ketua DPP Partai NasDem, Irma Suryani Chaniago. Ia mengaku tertawa dan mempertanyakan apa kesalahan menteri dari partainya sehingga PDIP ngotot ingin Jokowi melakukan reshuffle.

Dikutip dari Suara.com (31/12), Irma bahkan dengan lantang menantang menteri-menteri dari NasDem adu prestasi dengan para menteri dari PDIP. Menurut Irma, menteri dari Partai NasDem tidak pernah ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) gara-gara kasus korupsi. Ia pun meminta partai yang dipimpin Megawati itu untuk berhati-hati dalam berbicara.

“Mau adu prestasi menteri dari NasDem? Hati-hati! Menteri Nasdem tidak ada yang ditangkap KPK karena merugikan bangsa dan negara,” tandas Irma dalam keterangan tertulisnya, dikutip dari Suara.com (31/12).

BACA JUGA :  Siti Nurbaya dan Syahrul Limpo 'Digoyang' Isu Reshuffle, Ketua DPP Partai NasDem Langsung Angkat Bicara

Irma melanjutkan, menteri dari kader NasDem jauh lebih berprestasi ketimbang menteri dari partai berlambang banteng tersebut. Ia pun mengkritik kinerja Kemeterian Sosial (Kemensos) yang dipimpin oleh kader dari PDIP, yakni Mensos Tri Rismaharini.

Menurutnya, Risma gagal dalam mendistribusikan bantuan sosial yang jumlahnya mencapai triliunan. Irma menyebut pendistribusian bansos tersebut dinilai tidak tetap sasaran, ditambah lemahnya pengawasan.

Tak tanggung-tanggung, Irma pun menantang Kemensos untuk melakukan audit terkait bansos selama pandemi Covid-19 berlangsung.

“Bicara prestasi? Coba cek bantuan sosial, jumlahnya triliunan itu. Ternyata pendistribusiannya tidak tepat sasaran karena data digunakan tidak tepat, pengawalan lemah. Di mana prestasinya? Ayo audit itu bansos Kemensos selama pandemi,” katanya.

Tak sampai di situ, Irma juga menangkis tuduhan PDIP soal impor beras cadangan nasional yang dialamatkan kepada Kementerian Pertanian yang diduduki oleh kader NasDem. Irma menegaskan bahwa tuduhan tersebut tidak berdasar, mengingat permintaan stok beras berasal dari Bulog dan Kementerian Perdagangan.

Irma menilai kinerja Kementerian Pertanian justru terlihat membela para petani. Dia juga menambahkan bahwa petani Indonesia memiliki gabah yang cukup.

BACA JUGA :  Kejagung Periksa Dua Saksi Perkara Pengelolaan Dana Pensiun Pelabuhan

“Impor beras itu maunya Bulog dan Kemendag. Kalau Mentan jelas bilang gabah petani cukup. Bulog saja tidak mampu serap gabah petani. Jadi jangan asbun deh,” sentilnya.

IIrma juga meyakini, jika akhirnya Jokowi melakukan reshuffle di awal tahun depan, maka bisa dipastikan keputusan sang presiden itu bukan berdasarkan data, tapi lebih karena pesanan parpol.

“Soal reshuffle, saya yakin jika berbasis kinerja, Menteri NasDem tidak akan termasuk akan diganti. Karena mereka berkinerja baik, on the track dengan program Presiden serta berprestasi,” tandas Irma. (BD)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini