Dosen UII Masih Hilang, Pihak Kampus Minta Bantuan Interpol untuk Terbitkan Yellow Notice

0
69
Ahmad Munasir Rafie Pratama, dosen di Universitas Islam Indonesia (UII). Pihak UII Yogyakarta akhirnya mengajukan bantuan melalui Pelayanan dan Pelindungan WNI di luar negeri, Kementerian Luar Negeri RI, dan mengirimkan surat kepada Sekretaris NCB-Interpol Indonesia agar menerbitkan 'yellow notice' untuk pencarian orang hilang. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Hilangnya
Ahmad Munasir Rafie Pratama (AMRP), salah satu dosen Universitas Islam Indonesia (UII), sejak 12 Februari 2023 usai menghadiri kegiatan mobilitas global di University of South-Eastern Norway (USN), Norwegia, hingga kini masih menjadi salah satu topik utama di berbagai media.

Dikutip dari Suara.com (19/2/2023), Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta pun dikabarkan telah meminta bantuan kepada National Central Bureau (NCB) Interpol Indonesia untuk melacak keberadaan Munasir.

“Kami mengajukan permohonan perlindungan AMRP melalui Pelayanan dan Pelindungan WNI di luar negeri, Kementerian Luar Negeri RI, dan mengirimkan surat kepada Sekretaris NCB-Interpol Indonesia untuk menerbitkan ‘yellow notice’ untuk pencarian orang hilang,” kata Rektor UII Prof Fathul Wahid dalam keterangannya diterima di Yogyakarta, Minggu (19/2/2023).

UII, kata Fathul, juga telah berkomunikasi dengan KBRI di Oslo dan KJRI Istanbul yang sudah berkoordinasi dengan otoritas setempat.

Tim Pusat Krisis Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta telah melakukan penggalian jejak digital dan memastikan bahwa Munasir sudah meninggalkan Oslo, Norwegia, dan berada di Istanbul, Turki.

BACA JUGA :  Dianggap Hanya Mengumbar Umpatan Soal Meme 'Puan Berbadan Tikus', BEM UI: Itu Kritik yang Tepat

Ia mengatakan selain rekaman aktivitas “sign out google drive” yang terjadi pada 13 Februari 2023 pukul 03.57 waktu setempat, Tim Pusat Krisis UII juga menemukan jejak digital lain.

“AMRP sempat terhubung internet melalui koneksi Virtual Private Network eduVPN yang mengarah ke kampus UII. Lokasi aksesnya di sekitar Istanbul, sekitar pukul 19.00-23.00 waktu setempat pada tanggal 12 Februari 2023,” ujar Fathul Wahid.

Menurut dia, informasi yang diterima dari KBRI Oslo menegaskan temuan jejak digital tersebut.

Pihak kepolisian di Oslo, kata Fathul Wahid, memastikan bahwa catatan pihak imigrasi di Bandara Oslo menunjukkan bahwa Munasir sudah tidak berada di wilayah Schengen pada 12 Februari 2023.

“Sampai saat ini, kami belum dapat memastikan apakah AMRP sudah meninggalkan Istanbul dan menuju Riyadh. Informasi status boarding yang masih kami tunggu dari Turkish Airline, akan mengungkap dengan lebih jelas,” tutur Fathul Wahid.

Sebelumnya, Munasir melakukan perjalanan ke Oslo, Norwegia pada 4 Februari 2023 dalam rangka tugas kampus untuk mengikuti aktivitas mobilitas global di University of South-Eastern Norway (USN) di Norwegia.

BACA JUGA :  Waduh, Selama 1 Tahun, 455 Penyelenggara Pemilu Diadukan ke DKPP, 121 Perkara Berhasil Dituntaskan

Munasir seharusnya kembali pada 12 Februari melalui Istanbul dengan penerbangan Turkish Airlines dan mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Kamis (16/2) pukul 18.00 WIB.

Dosen Jurusan Informatika Fakultas Teknik Informatika UII itu dilaporkan hilang kontak setelah berkomunikasi terakhir dengan istrinya pada Minggu siang (12/2) dalam perjalanan pulangnya yang saat itu berada di Bandara Oslo. (BD)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini