Jokowi Tegaskan Tetap Larang Ekspor Mineral Mentah, Jangan Takut Gugatan WTO

Senin, 20 Februari 2023, Pukul 19:39 WIB
Data pada website Kementerian Investasi/ Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM), menunjukkan bahwa Indonesia adalah salah satu pemilik tembaga terbanyak di dunia. Negeri ini menempati 7 besar cadangan tembaga dunia, di mana total cadangan tembaga Indonesia sekitar 3% dari total cadangan tembaga dunia. Selain itu, Indonesia berada pada urutan 11 untuk produksi tambang tembaga. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Pemerintah terus berkomitmen untuk melanjutkan kebijakan hilirisasi industri sektor pertambangan dengan menghentikan ekspor bahan mentah atau raw material produk-produk pertambangan secara bertahap.

Dikutip dari Detik.com (20/2/2023), Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan Indonesia akan tetap melanjutkan kebijakan larangan ekspor tambang mentah dan melakukan hilirisasi. Meskipun kebijakan ini sempat digugat di forum perdagangan dunia World Trade Organization (WTO), Jokowi menegaskan Indonesia tidak akan mundur dan membatalkan kebijakan tersebut.

“Hilirisasi industri meski tantangan tak mudah tapi harus diteruskan, kita tidak akan berhenti meski digugat, kita tidak akan berhenti sekali lagi, kita akan terus,” ungkap Jokowi dalam Pelantikan BPP Hipmi, Senin (20/2/2023).

Jokowi juga meminta pengusaha anggota Hipmi yang memiliki unit usaha pertambangan bersiap untuk melakukan hilirisasi, mulai dari komoditas bauksit, tembaga, timah, hingga emas akan ikut dilarang ekspor juga seperti komoditas nikel.

“Saya minta anggota Hipmi yang memiliki tambang, baik nikel, bauksit, tembaga, timah, emas, mulai siap-siap. Karena semuanya saya pastikan akan kita setop, setop, dan kita setop! Yang kita inginkan itu nilai tambah,” tandas Jokowi.

BACA JUGA :  Bamsoet Apresiasi Presiden Prabowo Berhasil Turunkan Tarif Ekspor ke AS

“Meskipun kita proses banding digugat WTO, tetap akan terus. Jangan sekali-kali kita belok dan takut. Karena nilai tambahnya besar sekali,” Jokowi menambahkan.

Menurut Jokowi, dengan hilirisasi yang saat ini dilakukan Indonesia akan membentuk ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) sendiri. Dengan membentuk ekosistem kendaraan listrik, ia yakin Indonesia bisa membuka banyak lapangan kerja.

“Kalau ini jalan itu larinya bisa ke bawah bisa ke mana mana. Karena industri supporting membantu Industri besar itu sangat jutaan. Melahirkan ekonomi kecil menengah bagi negara kita,” ungkap Jokowi. (BD)

Latest

Menhan Sjafrie Tegaskan Doa dan Kebersamaan sebagai Sumber Kekuatan Bangsa

Menhan Sjafrie Tegaskan Doa dan Kebersamaan sebagai Sumber Kekuatan Bangsa RATAS.id— Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin menegaskan bahwa kekuatan sejati bangsa bersumber dari doa dan...

Israel Deportasi Empat Aktivis Global Sumud Flotilla

RATAS – Israel mendeportasi empat aktivis asal Italia yang sebelumnya ditahan saat mengikuti armada bantuan menuju Gaza. Empat aktivis tersebut tergabung di 470 orang yang ditangkap ketika...

Didik Haryadi Desak Subsidi Listrik Tepat Sasaran, Jangan Dinikmati Kelompok Mampu

RATAS - Anggota Komisi XI DPR RI Didik Haryadi menegaskan bahwa subsidi energi, khususnya subsidi listrik yang disalurkan melalui PLN, harus diberikan hanya kepada masyarakat yang benar-benar...

Komisi XIII DPR Soroti Dugaan Pelanggaran HAM Berat di Konsesi PT Toba Pulp Lestari

RATAS - Anggota Komisi XIII DPR RI, Muslim Ayub, menegaskan bahwa insiden kekerasan yang terjadi pada 22 September 2025 di kawasan konsesi PT Toba Pulp Lestari (TPL), Kabupaten Toba, Sumatera Utara,...

Ketua Pusbakum Satria Advokasi Wicaksana DKI Jakarta Dukung Asta Cita Presiden Prabowo 

RATAS - Pusat Bantuan Hukum (Pusbakum) Satria Advokasi Wicaksana Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) DKI Jakarta mendukung progam Asta Cita Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto terkait swasembada...
3984931246225911134
CMS-Critic-Banner-300x600