Waspada! WHO Temukan Kasus Flu Burung yang Mengkhawatirkan, Berisiko Jadi Next Pandemi

Minggu, 26 Februari 2023, Pukul 08:17 WIB
Kamis lalu (23/2/2023), pihak berwenang Kamboja melaporkan kematian seorang gadis berusia 11 tahun karena infeksi H5N1. WHO menangani risiko dari virus ini dengan serius dan mendesak kewaspadaan tinggi dari semua negara. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bekerja sama dengan pihak berwenang Kamboja setelah muncul dua kasus flu burung H5N1 pada manusia. kasus tersebut ditemukan pada satu keluarga di Kamboja. Salah satunya yakni gadis berusia 11 tahun yang meninggal dunia.

Seperti yang dirilis Detik.com (26/2/2023), Direktur kesiapsiagaan dan pencegahan epidemi dan pandemi, Dr. Sylvie Briand, menyebut situasi peningkatan kasus pada burung dan mamalia baru-baru ini mengkhawatirkan.

Menurut Dr. Sylvie, WHO sedang meninjau penilaian risiko global terkait perkembangan terakhir temuan kasus flu burung. Meski demikian, WHO menilai, risiko penyakit flu burung pada manusia masih rendah pada awal bulan ini.

Pada Kamis (23/2/2023), pihak berwenang Kamboja melaporkan kematian seorang gadis berusia 11 tahun karena infeksi H5N1. Gadis tersebut jatuh sakit pada 16 Februari dan dilarikan ke RS di ibu kota Phnom Penh, dengan gejala berupa demam, batuk, sakit tenggorokan.

Pihak berwenang kemudian melakukan pengujian terhadap 12 kontak dan ditemukan, ayah dari gadis tersebut menunjukkan gejala serupa dan dinyatakan positif terinfeksi virus H5N1.

BACA JUGA :  Giliran PT Pupuk Indonesia Korupsi Rp8,3 Triliun, Kejagung Didesak Usut

“Situasi global H5N1 mengkhawatirkan mengingat meluasnya penyebaran virus pada burung di seluruh dunia dan meningkatnya laporan kasus pada mamalia termasuk manusia,” beber Briand, dikutip dari Reuters, Sabtu (25/2).

“WHO menangani risiko dari virus ini dengan serius dan mendesak kewaspadaan tinggi dari semua negara,” tuturnya.

Briand mengatakan belum jelas apakah ada penularan H5N1 dari manusia ke manusia. Pihaknya masih berfokus pada kasus di Kamboja untuk melihat kemungkinan kedua kasus tersebut disebabkan oleh kondisi lingkungan yang sama, atau penularan kontak dekat dengan unggas yang terinfeksi atau hewan lain.

Strain baru H5N1, clade 2.3.4.4b, muncul pada tahun 2020 dan telah memicu rekor jumlah kematian pada unggas liar dan unggas domestik beberapa bulan terakhir. Virus tersebut juga telah menginfeksi mamalia, meningkatkan kekhawatiran global.

WHO menegaskan, akan meningkatkan upaya kesiapsiagaan. Disebutkannya, ada antivirus dan 20 vaksin pandemi berlisensi jika situasi kini berubah. Meski demikian, vaksin tersebut masih harus diperbarui agar lebih cocok dengan strain H5N1 yang kini beredar.

BACA JUGA :  Mengejutkan! Tiba-Tiba Ada Pihak Swasta Kembalikan Uang Rp 27 Miliar dalam Kasus Korupsi Bakti Kominfo

Laboratorium yang berafiliasi dengan WHO sudah memiliki dua jenis virus flu terkait erat dengan virus H5N1 yang beredar. Jenis tersebut digunakan produsen untuk mengembangkan vaksin baru jika diperlukan.

Pertemuan global para ahli flu pekan ini menyarankan diadakannya pengembangan jenis vaksin lain yang lebih cocok dengan H5N1 clade 2.3.4.4b. (BD)

 

Latest

Heboh Panen Padi di Hari Kesaktian Pancasila! Garuda Astacita Nusantara dan Yayasan Bhakti Bela Negara Kompak Kawal Ketahanan Pangan  

RATAS –  Di momentum Hari Kesaktian Pancasila, 1 Oktober 2025, DPP Garuda Astacita Nusantara (GAN) turun langsung ke Desa Pamengkang, Serang, Banten, memenuhi undangan Yayasan Bhakti Bela Negara...

Ragam Manfaat Buah Markisa, Tingkatkan Kesehatan Jantung Hingga Imunitas Tubuh 

RATAS– Markisa merupakan buah yang tumbuh di daerah tropis dan mengandung daging yang lembut dengan rasa yang khas. Buah markisa kerap dibuat sebagai jus atau campuran dari minuman. Markisa...

Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk dan Telan Korban Jiwa, Begini Respons DPR

RATAS –  Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan duka cita terkait insiden ambruknya musala di pondok pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur yang menelan tiga korban...

Tok! Razman Nasution Divonis 1,5 Tahun Penjara

RATAS — Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara menjatuhkan vonis 1,5 tahun penjara kepada Razman Arif Nasution terkait perkara pencemaran nama baik Hotman Paris Hutapea. Amar putusan...

Madagaskar Dilanda Gelombang Protes Besar-besaran! Presiden Bubarkan Pemerintahan 

RATAS – Presiden Madagaskar Andry Rajoelina memutuskan membubarkan pemerintahannya setelah gelombang protes besar-besaran oleh generasi muda atau gen Z. Dilansir dari The Guardian, aksi...
3984931246225911134
CMS-Critic-Banner-300x600