Jelang Anas Urbaningrum Bebas dari Lapas, Partai Demokrat dan PKN Saling Debat

0
75
Pada Selasa 11 April 2023, mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menghirup udara bebas. Usai bebas, Anas dikabarkan punya agenda khusus dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Mantan Ketua Partai Demokrat Anas Urbaningrum bakal menghirup udara bebas pada hari ini dari Lapas Sukamiskin, Jawa Barat. Usai bebas, Anas akan menyampaikan pidato khusus berisi kejutan.

Tapi, menjelang bebasnya Anas Urbaningrum, suasana dan situasi “panas” menyelimuti Partai Demokrat dan Partai Kebangkitan Nasional (PKN). Sebab, Anas dikabarkan punya agenda khusus dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Seperti yang dilansir Detik.com (11/4/2023), saling debat antar kedua kubu berawal dari Ketua Bapilu Demokrat Andi Arief yang menyarankan Anas untuk meminta maaf kepada SBY setelah bebas. Ketum PKN, Gede Pasek Suardika, pun membalas dan justru meminta SBY yang harus meminta maaf kepada Anas.

“Mas AU keluar dari lapas Sukamiskin jam 14.00 WIB, dilanjutkan acara pelepasan oleh kalapas dan pidato Mas Anas yang secara khusus akan disampaikan di hadapan sahabat-sahabat. Selanjutnya semua bergabung di RM Ponyo, Cinunuk untuk acara buka puasa dan silaturahim,” kata Kornas Sahabat Anas Urbaningrum, Muhammad Rahmad, dalam keterangan tertulisnya, Senin (10/4/2023).

Lebih lanjut, Rahmad menyebut Anas memiliki agenda khusus dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Anas, kata dia, juga tidak punya masalah dengan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

BACA JUGA :  Harta Karun Senilai Jutaan Dolar AS Ditemukan di Kapal Karam Spanyol Berusia 366 Tahun

“Mas Anas tidak punya urusan dengan AHY tapi memiliki agenda khusus dengan SBY,” ujarnya.

Andi Arief awalnya mengucapkan selamat kepada Anas yang akan menghirup udara bebas. Dia berharap Anas dapat memulai hidup baru ke depan.

“Di bulan baik ini saya menyampaikan ucapan selamat menghirup udara bebas kepada AU. Mulailah hidup baru, hidup yang lebih baik,” kata Andi Arief kepada wartawan, Senin (10/4/2023).

Andi Arief menyebut semua orang memiliki masa kelam dan selalu berkesempatan untuk memperbaiki diri. Dia berharap lingkungan politik Anas usai bebas akan membawa kebersihan hati dan tindakan.

“Semua orang punya masa kelam. Tapi bisa memperbaiki diri kemudian. Lingkungan politik akan menjadi salah satu yang menentukan. Semoga lingkungan politik setelah keluar dari Sukamiskin yang menjadi pilihan adalah yang bersih hati, pikiran dan tindakan,” ujarnya.

Andi Arief lantas menyarankan Anas untuk meminta maaf secara terbuka kepada SBY serta kepada kader Demokrat. Andi Arief menyebut Demokrat hampir karam karena perilaku Anas.

BACA JUGA :  RKUHP Diresmikan DPR RI, Australia Waswas Turisnya Terjerat Pasal Perzinaan di Indonesia

“Sebagai sahabat saya menyarankan AU memilih meminta maaf terbuka kepada Bapak SBY dan seluruh kader Demokrat yang hampir karam saat dipimpinnya. Mungkin di situlah hati yang bersih akan muncul,” ucapnya.

Pasek justru meminta sebaliknya. Pasek meminta SBY juga meminta maaf kepada Anas. Dia lantas membeberkan berbagai kegiatan yang disebutnya mendiskreditkan Anas.

“Namanya saran ya silakan saja. Saya pun sama, mumpung bulan suci Ramadan dan Mas Anas baru keluar setelah 10 tahun lamanya di dalam maka momentum yang bagus untuk SBY meminta maaf kepada AU. Meminta maaf atas pidato dari Jeddah yang memaksakan kasus AU bisa disegerakan yang berakibat ada sprindik bocor ke Istana oleh oknum KPK,” kata Pasek kepada wartawan, Senin (10/4/2023).

“Meminta maaf atas upaya kudeta di Majelis Tinggi PD atas jabatan Ketum saat AU belum jadi tersangka. Meminta maaf atas janji rekonsiliasi usai KLB di Bali yang diingkarinya sementara AU sudah berusaha membantunya untuk aklamasi,” Pasek menambahkan.

Tindakan lain, kata Pasek, adalah soal tuduhan kasus e-KTP terhadap Anas. Pasek yakin Andi Arief tidak mengerti soal tindakan yang mendiskreditkan Anas.

BACA JUGA :  Masya Allah, Meski Sudah Empat Tahun Dimakamkan, Jenazah KH Maimoen Zubair Masih Utuh

“Meminta maaf atas tuduhan AU melakukan konspirasi kasus e-KTP dituduhkan ke SBY ketika AU masih di dalam penjara yang ternyata hoaks dan fiktif. Meminta maaf atas tidak konsistennya memberlakukan pakta integritas kalau tersangka terdakwa dan terpidana harus mundur dan berhenti di PD karena terbukti saat ini mantan narapidana malah dapat jabatan tinggi,” ujarnya.

“Dan masih banyak lagi yang harus SBY minta ke AU untuk dimaafkan. Mari gunakan hati yang jernih dan tegar mengakui semua itu. Dan saya yakin Andi Arief tidak mengerti soal itu,” sambungnya.

Pasek menegaskan Anas tidak membawa dendam usai bebas. Hanya, kata Pasek, Anas akan berjuang mencari keadilan terhadap hal yang mengkriminalisasikan dirinya.

“Perlu diketahui, Mas AU tidak membawa dendam keluar penjara. Beliau hanya membawa ikhtiar untuk berjuang mencari keadilan atas kriminalisasi yang terjadi pada dirinya,” ujarnya.

Pasek lantas menyambut jika Andi Arief bisa membantu dalam upaya Anas tersebut. “Bagus juga bila Andi Arief bisa membantu membongkar aksi kriminalisasi itu,” ujarnya. (BD)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini