RADAR TANGSEL RATAS – Operasi penyelamatan pilot Susi Air Capt. Philip Mark Merthens yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Nduga, Papua Pegunungan, masih terus berlangsung. TNI menyatakan kesulitan proses evakuasi.
“Yang paling menyulitkan dalam operasi ini adalah cuaca,” kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksda Julius Widjojono di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu (16/4/2023), dikutip dari Detik.com.
Seperti diketahui, pilot Susi Air disandera KKB sejak 7 Februari 2023. Saat ini pencarian sudah makin mengecil karena keberadaan Philip Mark Merthens sudah diketahui.
“Kondisi pilot sudah diketahui areanya. Operasinya sudah semakin mengerucut dan terfokus,” ujar Julius.
Hanya, lanjut Julius, cuaca di lokasi masih menjadi kendala operasi penyelamatan. Bahkan jalur komunikasi melalui saluran radio pun masih terhambat.
“Jadi cuaca, dan ini sangat tidak menentu di Papua. Kemarin kami mencoba untuk berkomunikasi melalui saluran radio juga masih terhambat,” tuturnya.
Julius juga menjelaskan bahwa gugurnya prajurit dari Satgas Yonif R 321/GT bernama Pratu Miftahul Arifin berkaitan dengan operasi penyelamatan pilot Susi Air. Saat itu, kata Julius, Satgas mencoba menyisir dan mendekati posisi para penyandera. Lalu, ada serangan dari KKB.
“Satu (prajurit) terjatuh di kedalaman 15 meter. Dan ketika mencoba untuk menolong, mendapatkan serangan ulang,” ungkapnya.
Julius menyampaikan ucapan duka cita dari Panglima TNI Laksamana Yudo Margono atas peristiwa tersebut. Ia mengatakan Panglima TNI memerintahkan kepada jajarannya untuk tidak ragu-ragu ambil tindakan.
“Panglima TNI dengan tegas menyampaikan untuk ambil tindakan jangan ragu ragu. Adapun kondisi prajurit yang lainnya saat ini masih ada di beberapa lokasi,” katanya. (BD)