RADAR TANGSEL RATAS – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengapresiasi terobosan pelaku usaha Bali dalam menghidupkan kembali pariwisata lokal pascapandemi COVID-19. Terobosan yang dimaksud Bamsoet misalnya seperti yang dilakukan oleh manajemen PARQ Space Hotel di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Rusia, Ubud, Bali.
Dilansir Detik.com (21/4/2023), PARQ Ubud tidak hanya menyediakan penginapan dan jasa kuliner melalui restoran saja, tapi juga menyiapkan coworking space bagi para digital nomad. Digital nomad sendiri merupakan istilah yang merujuk pada gaya hidup pekerja jarak jauh (remote) maupun pekerja work from anywhere (WFA).
Bamsoet menuturkan, sejak September 2022 lalu, Indonesia telah menetapkan visa tujuan sosial budaya (B211) bisa digunakan bagi warga negara asing/turis digital nomads yang ingin melakukan remote jobs maupun WFA dari Indonesia.
“Dengan jangka waktu 60 hari dan bisa diperpanjang sampai 180 hari. Khusus untuk Indonesia, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sejak akhir 2022 lalu juga sudah mendorong agar Bali, terutama di wilayah Ubud dan Canggu berpotensi untuk menjadi tujuan digital nomads dari Rusia, Inggris dan Jerman,” papar Bamsoet dalam keterangannya, Jumat (21/4/2023).
Hal tersebut ia sampaikan usai bertemu dengan Owner PARQ Space Hotel I Gusti Ngurah Eka Sidimantra; co-founder and CEO Andre Frey; dan General Manager (GM) I Made Dwi Suryapermadi saat mengunjungi PARQ Space Hotel Ubud.
Bamsoet juga menjelaskan bahwa Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memperkirakan setidaknya ada 3,6 juta turis remote jobs yang berpotensi untuk didatangkan ke Bali. Apalagi, kata Bamsoet, sejak pandemi COVID-19 melanda, budaya kerja jarak jauh menjadi semakin populer.
“Kemenparekraf mencatat pada periode Januari – Agustus 2022 saja sudah ada 3.017 wisatawan yang menggunakan visa digital nomads. Terobosan yang dilakukan PARQ Ubud dengan menghadirkan coworking space, patut diapresiasi dan diikuti pelaku usaha wisata lainnya. Sehingga semakin membuat Bali menjadi rumah yang nyaman. Bukan hanya bagi turis domestik dan internasional yang ingin menikmati keindahan alam, seni, dan budaya Bali saja, tapi juga bagi para pelaku digital nomad,” tutur Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu juga menerangkan, selain menjadi destinasi wisata alam dan budaya berkelas dunia, Bali juga telah dikenal sebagai wisata yang menyiapkan konsep MICE (meetings, incentives, conferences and exhibitions tourism).
“Pemandangan alam yang indah, seni dan budaya yang menakjubkan, biaya hidup terjangkau, serta akses internet yang cepat, membuat Bali menjadi destinasi unggulan bagi para digital nomads. Mereka bisa berwisata di Bali, sambil tetap memantau pekerjaan mereka dari jarak jauh,” ujar Bamsoet. (BD)