Viral! Aktivis Lingkungan Hidup Menyusup di Acara RUPS Adaro Energy, Tolak Proyek PLTU Baru

0
153
Aksi aktivis lingkungan hidup di tengah berlangsungnya acara RUPS Adaro Energy di Hotel St Regis, Jakarta, Kamis (11/5/2023). (foto: tangkapan layar akun Twitter Greenpeace Indonesia)

RADAR TANGSEL RATAS – Baru-baru ini, terjadi peristiwa mengejutkan dalam acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) yang berlangsung pada Kamis (11/5/2023). Dikabarkan, dua orang yang diduga merupakan aktivis lingkungan berhasil menyusup masuk ke dalam ruangan acara RUPS yang dipimpin oleh Gabrilaldi Thohir alias Boy Thohir tersebut.

Salah satu dari dua aktivis tadi lalu berteriak dengan lantang sembari membawa spanduk berwarna kuning bertulisan “STOP PEMBANGUNAN PLTU BARU”. Sontak, kejadian itu langsung viral di flatform media sosial Twitter,.

Seperti yang dilansir Suara.com (12/5/2023), dalam video yang diunggah pada akun @greenpeaceID, Jumat (12/5/2023), terlihat dua aktivis berhasil masuk ke dalam ruang RUPS yang digelar di Hotel St Regis, Jakarta, tersebut.

“Stop pembangunan PLTU batu bara baru!” teriak pria dalam video kepada para peserta RUPS.

Setelah melancarkan aksinya, dua orang tersebut pun digiring keluar ruangan oleh beberapa orang.

Dalam narasi video tersebut, Greenpeace menuding bahwa Adaro akan melakukan pembangunan PLTU Batu Bara baru di Kalimantan Utara.

BACA JUGA :  Kepercayaan Publik kepada Polisi Turun, Jokowi: Begitu Ada Peristiwa Sambo, Runyam Semuanya!

“Alih-alih melakukan transisi energi baru, Adaro justru melenggangkan penggunaan energi kotor batu bara untuk membangun PLTU baru guna menyuplai energi pada smelter alumunium baru,” bunyi narasi dalam video tersebut.

Seperti yang sudah diketahui, Adaro Energy sedang mencari pendanaan dari bank internasional untuk membiayai proyek aluminium senilai USD 2 miliar. Hal itu di protes oleh aktivis lingkungan tersebut.

Head of Corporate Communication Adaro Energy Indonesia, Febriati Nadira, angkat suara perihal insiden dalam acara RUPS tersebut. Ia menuturkan bahwa perusahaannya menghargai secara penuh tentang kebebasan berekpresi, termasuk soal protes pembangunan PLTU Batu Bara yang akan dilakukan Adaro di Kalimantan Utara.

“Adaro menghargai kebebasan setiap orang untuk mengemukakan pendapatnya,” kata Febriati, dikutip Jumat (12/5/2023).

Febriati lalu menyatakan bahwa Adaro berkomitmen mengembangkan usahanya di bidang mineral hijau dan energi terbarukan sejalan dengan transisi ekonomi hijau dan pembangunan energi terbarukan yang tengah didorong pemerintah.

“Adaro berkomitmen untuk berkontribusi dengan mengembangkan kegiatan usahanya di bidang mineral hijau dan energi terbarukan, serta sedang melakukan penilaian atas peluang terkait ekosistem baterai, baik di hilir maupun di hulu,” ujarnya. (BD)

BACA JUGA :  Thrifting Dinilai Membunuh UMKM Tekstil, Adian Napitupulu: Data Mana yang Dipakai?

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini