Hasil Survei Indikator Menunjukkan Gen Z Lebih Banyak Pilih Prabowo Sebagai Capres

Hasil survei yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia menunjukkan bahwa kelompok generasi Z lebih banyak memilih Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Kelompok generasi Z ini dari rentang usia 17-21 tahun. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis simulasi tiga nama calon presiden (capres) menurut demografi dan wilayah. Hasilnya, kelompok pemilih Gen Z lebih banyak memilih Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

Survei itu digelar pada 26-30 Mei 2023 terhadap 1.230 responden yang dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Survei dilakukan melalui panggilan telepon oleh pewawancara yang dilatih.

Pemilihan sampel dilakukan dengan metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Adapun margin of error survei +/- 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%.

Peneliti utama Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi mengatakan kelompok generasi Z lebih banyak memilih Prabowo sebagai calon presiden. Kelompok generasi Z ini dari rentang usia 17-21 tahun.

“Ini kan saya kira sama ya dengan Kompas apakah mengapa pemilih Generasi Z apakah mereka lahir pasca Orde Baru yang membuat mereka cenderung ke Pak Prabowo atau apa tapi poinnya pemilih usia 17-21 lebih banyak lari ke Pak Prabowo,” kata Burhanuddin Muhtadi dalam konferensi pers secara virtual, Minggu, (4/6/2023).

BACA JUGA :  Nama Cawapres Sudah di 'Kantong Doraemon' Milik Anies, Nasdem Tak Tahu Siapa Sosok Tersebut

Sementara itu, Burhanuddin menyebut pemilih kelompok usia 22-25 tahun lebih banyak memilih Ganjar. Dia menyebut pemilih kelompok tua di atas 55 tahun juga banyak yang lari ke Ganjar.

“Tapi pemilih usia 22-25 sedikit lebih banyak lari ke Ganjar sama pemilih tua pemilih di atas 55 itu ke Mas Ganjar,” kata Burhanuddin.

Kemudian, berdasarkan etnis, Burhanuddin menyebut pemilih Jawa, Batak, masih dominan memilih Ganjar. Sedangkan pemilih Sunda lebih banyak memilih Prabowo dan pemilih Sumatera Barat memilih Anies Baswedan.

“Pemilih Jawa masih dominan ke Ganjar, pemilih Sunda ke Pak Prabowo sebelumnya ke Mas Anies, Batak ke Ganjar, Madura solid ke Pak Prabowo, Betawi ke Anies, Minang masih banyak Mas Anies, Sumbar masih Anies,” kata Burhanuddin.

Dari sisi agama, pemilih Islam lebih banyak memilih Prabowo dengan selisih sedikit dari Ganjar maupun Anies. Sementara itu, pemilih Protestan, Hindu hingga Kong Hu Cu lebih banyak mendukung Ganjar.

“Islam ke Prabowo tapi beda tipis dengan Ganjar maupun Anies. Pemilih Protestan lari ke Ganjar termasuk pemilih Hindu, Buddha ,Kong Hu Cu,” ujarnya.

BACA JUGA :  Pernyataan Jokowi Tentang Tahun 2024 Jatahnya Prabowo Ternyata Bikin Publik Geger

Dari sisi pekerjaan, petani, peternak, nelayan, buruh kasar, wiraswasta hingga pengusaha juga lebih banyak mendukung Prabowo. Sedangkan dari pegawai mulai swasta maupun negeri, guru dosen dan profesional lebih banyak mendukung Ganjar.

“Untuk ibu rumah tangga banyak ke Prabowo lalu usia masih sekolah dan kuliah juga ke Prabowo,” ujarnya. (BD)

Latest

Didik Haryadi Desak Subsidi Listrik Tepat Sasaran, Jangan Dinikmati Kelompok Mampu

RATAS - Anggota Komisi XI DPR RI Didik Haryadi menegaskan bahwa subsidi energi, khususnya subsidi listrik yang disalurkan melalui PLN, harus diberikan hanya kepada masyarakat yang benar-benar...

Komisi XIII DPR Soroti Dugaan Pelanggaran HAM Berat di Konsesi PT Toba Pulp Lestari

RATAS - Anggota Komisi XIII DPR RI, Muslim Ayub, menegaskan bahwa insiden kekerasan yang terjadi pada 22 September 2025 di kawasan konsesi PT Toba Pulp Lestari (TPL), Kabupaten Toba, Sumatera Utara,...

Ketua Pusbakum Satria Advokasi Wicaksana DKI Jakarta Dukung Asta Cita Presiden Prabowo 

RATAS - Pusat Bantuan Hukum (Pusbakum) Satria Advokasi Wicaksana Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) DKI Jakarta mendukung progam Asta Cita Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto terkait swasembada...

Kemenkomdigi Bekukan Sementara Izin TikTok

RATAS – Tanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik (TDPSE) aplikasi media sosial (medsos) TikTok dibekukan sementara oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi) Direktur Jenderal...

Korban Tewas Tragedi Musala Ponpes Al Khozyni Ambruk Bertambah 13 Orang 

RATAS – Korban meninggal pada tragedi ambruknya gedung Musala Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur bertambah menjadi 13 orang. Informasi itu diungkapkan Kepala Kantor SAR...
3984931246225911134
CMS-Critic-Banner-300x600