Takut Diserang PMK, Australia Minta Warga Negaranya Buang Sepatu Sepulang dari Bali?

0
96
Pulau Bali menjadi destinasi wisata favorit turis asal Australia untuk berlibur. Legian menjadi salah satu kantong wilayah turis Australia banyak menghabiskan waktu menikmati Pulau Dewata. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Belum lama ini berembus kabar bahwa turis asing asal Australia yang baru saja pulang dari Bali atau Indonesia wajib membuang sepatu mereka untuk mencegah masuknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada binatang ke Australia.

Dikutip dari 9news.com.au, kebijakan baru tersebut diterapkan karena adanya penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang sapi di Indonesia. Ini menjadi serangkaian langkah keamanan baru di Australia. Sepatu diminta ditanggalkan karena pelancong di Bali disebut beresiko terkontaminasi PMK.

Hal itu diungkapkan oleh Wakil Perdana Menteri New South Wales (NSW) Paul Toole seperti yang dilansir situs berita 9news.com.au. Toole mendesak para pelancong untuk disiplin menerapkan tindakan pengamanan dengan memastikan mereka tidak membawa tanah yang terkontaminasi PMK saat kembali ke Australia.

“Tinggalkan sepatu Anda karena Anda benar-benar membawa risiko membawa penyakit itu saat kembali ke negara ini,” kata Toole seperti yang dikutip 9news.com.au (13/7).

Tak hanya penumpang dari penerbangan Bali. Bahkan semua penumpang dari Indonesia diidentifikasikan oleh Toole sebagai penumpang berisiko tinggi untuk diintervensi. “Kami ingin memastikan 100 persen penumpang yang kembali telah diperiksa. Saya tidak peduli jika butuh tambahan dua jam untuk penumpang turun dari pesawat,” ungkap Toole.

BACA JUGA :  Soal PLTU Suralaya yang Akan Disuntik Mati, Menko Luhut: Nanti Siapa yang Bayar Transisi Energinya?

Menurut Toole, PMK merupakan salah satu penyakit ternak yang paling serius di dunia dan menyerang hewan berkuku belah seperti sapi, domba, dan babi.

Untuk diketahui, wabah PMK pernah terjadi di Australia, tapi hal tersebut sudah sangat lama berlalu. Kalau kali ini Australia diserang PMK lagi, maka wabah ini adalah yang pertama dalam 130 tahun terakhir.

Jika hal yang tidak diinginkan itu terjadi maka pemerintah Australia harus melakukan pemusnahan massal hewan ternak. Aksi ini akan menelan biaya hingga USD 80 miliar dan menyedot APBN dalam satu tahun.

Oleh karena itu, Toole mendesak pelancong untuk mendukung langkah aman itu daripada menyesal nantinya. Ia bahkan sampai memohon pada warganya yang kembali dari Bali untuk menanggalkan sepatunya.

Meski demikian, aturan tersebut tidak menjadi masalah bagi pihak Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali. Menurut General Manager Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai, Handy Heryudhitiawan, situasi dan operasional di bandara berjalan normal dan tidak ada fenomena berbeda pasca beredarnya kabar tersebut.

BACA JUGA :  Edan! Seorang Kurir di Peru Tertangkap Basah Sedang 'Berkencan' dengan Mumi 800 Tahun

Handy juga menyampaikan bahwa Bandara I Gusti Ngurah Rai tidak menyediakan sandal atau sepatu khusus bagi calon penumpang internasional tujuan Australia

Sebagai informasi, Bali menjadi destinasi wisata favorit turis asal Australia untuk berlibur. Legian menjadi salah satu kantong wilayah turis Australia banyak menghabiskan waktu menikmati Pulau Dewata. (BD)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini