Geger! Sebuah Lahan Luas yang Jadi ‘Kuburan’ Mobil-Mobil Listrik Produksi China Ditemukan

0
102
Kuburan ribuan mobil listrik di China terungkap. Deretan mobil listrik warna putih ini diduga diparkir dalam waktu yang sudah cukup lama di salah satu distrik Hangzhou, Ibu Kota Provinsi Zhejiang di China timur. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Sulit dibantah, China muncul sebagai pusat kekuatan besar dalam pembuatan dan penjualan kendaraan listrik. Kompetisi kendaraan listrik di dalam negeri China pun semakin seru dan sengit. Para produsen kendaraan listrik China berlomba-lomba balapan membuat kendaraan listrik yang lebih cepat, lebih mewah, dan menawarkan lebih banyak fitur canggih.

Bahkan, pemerintahan Partai Komunis China atau PKC juga sudah menginvestasikan miliaran dollar AS dalam bentuk subsidi agar China unggul di industri yang sedang berkembang ini.

Tapi di balik jor-jorannya industri mobil listrik di China, ternyata ada sisi gelap tentang industri yang tengah marak itu. Sebab, baru-baru ini beredar kabar tentang ditemukannya sebuah lahan luas yang dipenuhi ribuan mobil listrik yang diduga terbengkalai.

Dikutip dari InsideEV, di lahan tersebut ada ribuan mobil listrik yang tidak terawat. Beberapa mobil listrik yang terlihat adalah model Geely Kandi K10 EV, Neta V, dan BYD e3. Mobil-mobil tersebut terparkir di salah satu distrik Hangzhou, ibu kota Provinsi Zhejiang di China timur.

BACA JUGA :  Sandiaga: 'Oceanman Bali 2022' Jadi Momentum Kebangkitan Ekonomi dan Lapangan Kerja 

Disebutkan, mobil-mobil yang mayoritas berwarna putih itu sudah terselimuti lapisan debu. Sebagian ban-ban mobil tersebut juga tertutup rumput. Di salah satu mobil terbengkalai, BYD e3, bagian interiornya masih terlihat baru, karena bungkus jok plastiknya tidak tersentuh dan layarnya masih mengkilap. Kilometernya tidak lebih dari 31 mil atau kurang dari 50 kilometer.

Di atas lahan terbuka seluas 15.000 meter persegi itu juga ada sejumlah mobil yang sudah memiliki pelat nomor. Sementara Status lahan itu adalah komersial sehingga bisa disewakan.

Atas fenomena tersebut, YouTuber Winston Sterzel menuding itu merupakan akal-akalan perusahaan mobil listrik untuk dapat subsidi dari pemerintah China.

Tapi dalam laporan media lokal China, sebagian dari mobil-mobil listrik tersebut disebutkan masih milik perusahaan layanan berbagi mobil yang gagal bernama Microcity. Perusahaan itu memiliki ribuan mobil listrik model Kandi 11.

Di sisi lain, pada tahun 2019 lalu, seorang penduduk desa di wilayah tersebut mengklaim bahwa ada sebuah perusahaan yang telah membayarnya 30.000 yuan lebih (sekitar Rp 62 jutaan) per tahun sejak Juli 2019 lalu untuk pemakaian area parkir tersebut

BACA JUGA :  Tak Ada Ampun! Kapolri Perintahkan Pecat Lima Polisi Calo Bintara yang Semula Hanya Didemosi

Dan fenomena seperti itu ternyata acap terjadi. The Atlantic melaporkan hak serupa pada tahun 2018 di Shanghai. Tapi yan menumpuk di sana adalah sepeda listrik. Saat itu dikabarkan bahwa jumlah pasokan sepeda listrik di China jauh melebihi permintaan. (ARH)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini