Khofifah Tegaskan Muslimat NU Tak Berafiliasi ke Partai Manapun, Tapi Bebas Berekspresi Membangun Demokrasi Politik

Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa organisasi yang dipimpinnya perlu membangun politik kebangsaan tapi tidak terafiliasi ke salah satu partai. Kata Khofifah, anggota Muslimat Nu boleh mengekspresikan mereka sebagai bangsa membangun demokrasi politik secara substantif, dan kualitatif. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa menegaskan organisasinya tidak akan terafiliasi dengan partai apapun di Pemilu 2024 mendatang. Menurutnya, Muslimat NU hanya membangun politik kebangsaan yang berorientasi pada penegakan konsensus bangsa.

“Jadi muslimat ini politiknya kebangsaan, tidak terafiliasi ke salah satu partai,” kata Kofifah kepada wartawan usai menghadiri pelantikan dan rakerwil Muslimat NU Aceh, di Gedung Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Sabtu (8/7).

Meski demikian, kata Gubernur Jawa Timur ini, secara personal mereka bisa mengekspresikan dengan cara membangun demokrasi politik yang substantif. “Mereka boleh mengekspresikan (pilihan) mereka sebagai warga bangsa membangun demokrasi politik secara substantif dan kualitatif,” ujarnya.

Khofifah juga menyebutkan bahwa, muslimat yang ada bisa menjadi peran penguatan NU khususnya Provinsi Aceh. Bahkan, seluruh jajaran umat NU secara kualitas perempuan itu memiliki keunggulan bersaing yang baik.

“Tiap diri perempuan punya keunggulan kompetitif dan keunggulan. Nah, mari dieksplor keunggulan-keunggulan kompetitif itu, mungkin ada yang tidak menyadari bahwa mereka pada dasarnya mempunyai kemampuan itu,” ujar Khofifah.

BACA JUGA :  Buru Riza Chalid! Kejaksaan Agung akan Gandeng Interpol 

Seperti diketahui bersama, Muslimat NU merupakan salah satu dari empat organisasi perempuan yang ada di NU. Organisasi pertama adalah IPPNU atau Ikatan Pelajar Putri NU yang kebanyakan anggotanya adalah para pelajar sekolah menengah pertama (SMP) dan SMA. Kemudian organisasi yang kedua adalag KOPRI atau Korp Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri.

Lalu yang ketiga adalah Fatayat NU yang anggotanya merupakan perempuan NU pasca-mahasiswa dan kebanyakan dari mereka belum berusia 40 tahun, sementara Muslimat NU berisikan perempuan yang usianya di atas 40 tahun.

Khofifah sendiri termasuk tokoh yang masuk dalam survei internal PDIP jelang Pilpres 2024. Tapi ia enggan mengomentari soal namanya dimasukkan dalam survei tersebut dan dikaitkan dengan bacawapres pendamping Ganjar Pranowo sebagai capres dari PDIP. (ARH)

Latest

Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk dan Telan Korban Jiwa, Begini Respons DPR

RATAS –  Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan duka cita terkait insiden ambruknya musala di pondok pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur yang menelan tiga korban...

Eks Bupati Sleman Jadi Tersangka Dugaan Korupsi

RATAS – Mantan Bupati Sleman inisial SP ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi dana hibah pariwisata tahun 2020. Penetapan tersangka terhadap Bupati Sleman periode 2010-2015...

Gunung Api Lewotobi Laki-laki di NTT Meletus

RATAS— Gunung Api Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur mengalami erupsi pada Selasa (30/9) sore. Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Fransiskus Xaverius Masan...

Tok! Razman Nasution Divonis 1,5 Tahun Penjara

RATAS — Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara menjatuhkan vonis 1,5 tahun penjara kepada Razman Arif Nasution terkait perkara pencemaran nama baik Hotman Paris Hutapea. Amar putusan...

Madagaskar Dilanda Gelombang Protes Besar-besaran! Presiden Bubarkan Pemerintahan 

RATAS – Presiden Madagaskar Andry Rajoelina memutuskan membubarkan pemerintahannya setelah gelombang protes besar-besaran oleh generasi muda atau gen Z. Dilansir dari The Guardian, aksi...
3984931246225911134
CMS-Critic-Banner-300x600