Singgung Tidak Meratanya Pembangunan Kota, Anies Ingin Bentuk Badan Khusus Pembangunan Kota

Kamis, 13 Juli 2023, Pukul 17:59 WIB
Anies Baswedan menyatakan keberadaan badan khusus perkotaan sangat penting untuk melakukan pemerataan pembangunan kota. Meski saat ini sudah ada pembangunan kota, tapi hal itu tidak merata ke seluruh wilayah di Indonesia. Ada pembangunan kota yang sudah baik, ada pula yang sangat kurang. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Bakal calon presiden Anies Baswedan menyindir keberpihakan pemerintah dalam mengawal pembangunan perkotaan. Menurut Anies, pemerintah hanya membentuk kementerian khusus yang mengawal pembangunan desa, tapi tidak ada badan khusus untuk mengawal pembangunan perkotaan di Indonesia.

“Di pemerintah pusat sampai dengan hari ini belum ada yang mengurusi perkotaan. Pedesaan sudah, perkotaan tidak. Bahkan, kementerian mengurusi perkotaan tidak ada,” kata Anies pada acara Rakernas XVI Apeksi di Makassar, Kamis (13/7/2023).

Padahal, kata Anies, keberadaan badan khusus perkotaan sangat penting untuk melakukan pemerataan pembangunan kota. Meski saat ini sudah ada pembangunan kota, tapi hal itu tidak merata ke seluruh wilayah di Indonesia. Ada pembangunan kota yang sudah baik, ada pula yang sangat kurang.

Badan khusus perkotaan ini bertujuan untuk membuat standar pembangunan kota, mulai dari pengelolaan sampah hingga penyediaan air bagi warganya. Sebab tidak semua kota memiliki pengelolaan yang sama dan baik. Tidak adanya badan khusus perkotaan, kata Anies, mengakibatkan adanya ketimpangan pembangunan di kota.

BACA JUGA :  PAN Bantah KIM Buat Skenario Lawan Kotak Kosong Untuk Pilgub 2024

“Tidak diperhatikan sebagai sebuah klaster khusus kawasan perkotaan sehingga kementerian-kementerian itu program-programnya tidak terkoordinir untuk perkotaan, tetapi kalau pedesaan ada kementeriannya,” ujar Anies.

Badan khusus perkotaan itu, kata Anies, nantinya juga berperan sebagai perwakilan pemerintah kota di tataran pusat. Dia menyebut badan tersebut mengadvokasi kepentingan-kepentingan pemerintah kota kepada pemerintah pusat.

“Sudah saatnya kami rasa perlu ada, apa pun namanya, badan yang mengurusi perkotaan sehingga kota-kota ini ada advokatnya di tingkat nasional,” ujarnya.

Selain itu, Anies menambahkan bahwa fungsi badan khusus perkotaan ini juga untuk mengurus segala kebutuhan yang diperlukan kota-kota di wilayah Indonesia. Sebab pemerintahan kota harus memiliki kemampuan fiskal yang lebih tinggi.

“Pemerintahan kota harus memiliki kemampuan fiskal yang lebih tinggi agar dapat menangani dan menyelesaikan urban dengan baik. Kita semua memiliki pekerjaan rumah (PR) mengenai catatan administrasi yang berat, sampai saat ini yang saya ketahui ada 295 laporan catatan administrasi yang harus di selesaikan,” paparnya. (ARH)

Latest

Ratusan Pelajar Diduga Keracunan MBG, Garut Tetapkan Status KLB 

RATAS – Ratusan pelajar diduga mengalami keracunan akibat konsumsi menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Garut, Jawa Barat. Kepala Dinas Kesehatan Garut Leli Yuliani menuturkan,...

Gempa Bumi Dahsyat Guncang Filipina, 69 Orang Tewas 

RATAS – Filipina tengah diguncang gempa bumi dahsyat berkekuatan magnitudo 6,9 pada Selasa (30/9) malam pukul 21.59 waktu setempat. Bencana alam tersebut menyebabkan puluhan orang meninggal dan...

Presiden Prabowo Pimpin Upacara Perdana Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya

Presiden Prabowo Pimpin Upacara Perdana Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya RATAS.id - Presiden Prabowo Subianto memimpin upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025 di Monumen Pancasila...

Dua Jurnalis Dianiaya Saat Liputan di Jakarta, Publik Pertanyakan Komitmen Negara terhadap Kebebasan Pers

Dua Jurnalis Dianiaya Saat Liputan di Jakarta, Publik Pertanyakan Komitmen Negara terhadap Kebebasan Pers RATAS.id - Kekerasan terhadap wartawan kembali mencoreng wajah kebebasan pers di Jakarta....

Kasus Keracunan MBG Terus Berulang, Komisi IX DPR Desak Pemerintah Gunakan Dapur Sekolah

RATAS - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris, menyampaikan keprihatinan mendalam atas kembali terjadinya kasus keracunan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kali ini, insiden...
3984931246225911134
CMS-Critic-Banner-300x600