RADAR TANGSEL RATAS – Calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan diramalkan bakal bernasib sama dengan eks Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
Keduanya dinilai senasib terkait dengan sikap para lembaga survei yang menakar elektabilitas mereka. Ramalan tersebut diutarakan oleh eks Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK).
Menurut JK, Anies berpotensi untuk mendapatkan kemenangan yang sama dengan Trump kala maju di Pilpres AS. Baik Anies maupun Trump sama-sama memiliki tingkat elektabilitas yang rendah menjelang Pilpres melalui berbagai lembaga survei.
“Trump juga rendah sekali elektabilitasnya menurut para peneliti,” kata JK di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (31/7/2023).
JK menuturkan, kemenangan serupa juga pernah dialami Anies kala Pilada DKI Jakarta 2017. Ia digadang-gadang punya elektabilitas rendah tapi akhirnya bisa tembus sebagai pemenang suara. “Tapi waktu di DKI juga Anies kan enggak kan, nomor 3 kan, tapi kemudian dia terpilih,” kata JK.
Dan meskipun saat ini elektabilitas Anies masih jauh kalah dari Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo, JK menilai survei tak mampu menggambarkan keseluruhan rakyat Indonesia yang berkisar 205 juta.
Bahkan kini muncul optimisme di kubu para pendukung bahwa Anies memiliki potensi untuk menang kendati jauh di belakang Prabowo dan Ganjar. Dan PKS adalah salah satu anggota KPP menilai apa yang diutarakan oleh JK adalah hal yang benar dan masuk akal.
Menurut Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera, peluang Anies cukup besar untuk menang Pilpres kendati hasil survei tak membela dirinya. Mardani mengklaim bahwa masyarakat kini tengah merasakan perubahan oleh kinerja dan prestasi Anies. Mardani optimistis bakal semakin banyak orang yang akan memilih Anies.
Kepada wartawan (1/8/2023), Mardani mengungkap bahwa baik Trump dan Anies punya siasat jitu untuk memenangkan kampanye. Trump, kata Mardani, berkampanye dengan strategi micro campaign, sedangkan Anies dan tim kampanyenya kerap bersuara melalui media sosial untuk menggaet dukungan. (ARH)