Soal Kebakaran Hutan di Kalbar, Panglima TNI: Sengaja Dibakar untuk Kepentingan Land Clearing

0
138
Provinsi Kalimantan Barat memiliki lahan gambut yang sangat luas sehingga potensi kebakaran lahan secara alami sudah cukup tinggi. Potensi kebakaran semakin meningkat dengan adanya unsur kesengajaan manusia, terutama untuk kepentingan land clearing. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyoroti kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalimantan Barat. Panglima menuturkan ada oknum yang sengaja membakar hutan dengan dalih land clearing.

Penyataan tersebut disampaikan Yudo Margono saat memimpin rapat koordinasi penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Kalimantan Barat tahun 2023 bersama Gubernur Kalbar Sutarmadji di Kantor Gubernur Kalbar, Rabu (23/8/2023).

“Provinsi Kalimantan Barat memiliki lahan gambut yang sangat luas sehingga potensi kebakaran lahan secara alami saja sudah cukup tinggi. Potensi kebakaran semakin meningkat dengan adanya unsur kesengajaan manusia, terutama untuk kepentingan land clearing,” tutur Yudo dalam keterangannya, Jumat (25/8/2023).

Menurut Yudo, untuk penanggulangan masalah kebakaran hutan dan lahan perlu koordinasi dari seluruh stakeholder terkait. Yudo mengatakan upaya tersebut harus dilaksanakan secara terarah dan terpadu.

“Masing-masing instansi memiliki kelebihan dan keterbatasan, mari kita saling berbagi kelebihan kita dan mari kita saling menutupi kekurangan kita. Tidak ada satu pihak pun yang tidak berperan penting dalam penanggulangan karhutla, semua memiliki peran yang krusial dan beragam,” ujarnya.

BACA JUGA :  Terus Dikembangkan Hingga 2025, Stasiun Manggarai Bakal Jadi Pusat Integrasi Antarmoda

Meski demikian, Yudo menyadari masih banyak keterbatasan personel, alutsista, hingga anggaran. Ia pun meminta seluruh stakeholder menyiapkan strategi untuk mencegah karhutla terjadi. Termasuk melakukan deteksi ini, baik dengan sensor citra satelit maupun laporan masyarakat.

“Siapkan cara bertindak yang komprehensif dan siapkan pula alternatif-alternatif cara bertindak sebagai upaya mencari solusi di tengah keterbatasan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Yudo meyakini bahwa upaya preventif telah dilaksanakan oleh para stakeholder di seluruh wilayah Kalimantan Barat. Dia meminta langkah-langkah lain berupa penyuluhan, sosialisasi, modifikasi cuaca, maupun upaya penegakan hukum oknum nakal terus dilakukan.

“Upaya ini tidak boleh kendor karena potensi karhutla di Kalimantan Barat cukup besar, sehingga kesadaran dari masyarakat harus kita bangun agar upaya pencegahan Karhutla ini menjadi upaya rakyat semesta. Upaya dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk kesehatan serta kesejahteraan rakyat,” papar Yudo. (ARH)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini