Maraknya Dukun Berkedok Agama, Pengasuh Ponpes Tegalrejo, Gus Yusuf, Beri Peringatan Keras

Sabtu, 27 Agustus 2022, Pukul 08:59 WIB
Praktik perdukunan sebenarnya bukan barang baru di Indonesia. Sebelum perseteruan antara Pesulap Merah dengan Gus Samsudin, sudah banyak konten-konten di media sosial yang menonjolkan kesaktian dukun. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Akhir-akhir ini topik dukun berkedok agama makin mengemuka setelah viralnya perseteruan antara Pesulap Merah vs Gus Samsudin, alias Syamsudin Jaddab. Bahkan, kasus yang sudah dilaporkan ke kepolisian itu akhirnya melebar ke mana-mana setelah masing-masing pendukungnya bersuara.

Praktik perdukunan sebenarnya bukan barang baru di Indonesia. Sebelum perseteruan antara Pesulap Merah dengan Gus Samsudin, sudah banyak konten-konten di media sosial yang menonjolkan kesaktian dukun.

Dalam praktiknya, seolah-olah si dukun berdoa dengan cara-cara Islami. Di sisi lain, ada penggunaan-penggunaan benda yang tak ada tuntunan syariatnya. Dampak pengobatan ala-ala itu pun seringkali di luar nalar.

Ada pula dukun berkedok ulama yang dengan beberapa cara mampu menarik paku dan benda tajam lain dari tubuh pasien yang dianggap kena santet.

Maraknya dukun berkedok kiai itu memicu keprihatinan kalangan pesantren. Salah satunya, pengasuh pengasuh Pesantren API Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah, KH Yusuf Chudlori atau yang akrab disapa Gus Yusuf.

Melalui video yang ditayangkan di akun medsosnya, dia mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah tergiur oleh praktik-praktik pengobatan alternatif berkedok agama.

BACA JUGA :  Bantah Anggapan Bahwa Mentan SYL Kabur ke Luar Negeri, Wamentan: Kita Doakan Semoga Cepat Selesai

Menurut Gus Yusuf, masyarakat harus berhati-hati agar tidak terjerumus pada kesyirikan saat melihat prosesi pengobatan ala dukun. Masyarakat pun harus paham apakah pengobatan yang dipraktikkan dalam pengobatan tersebut sesuai dengan medis dan syariat agama Islam atau tidak.

Gus Yusuf juga menjelaskan bahwa setiap penyakit yang diturunkan Allah SWT ke muka bumi ini pasti memiliki obat sebagai wasilah kesembuhan. Obat yang diturunkan oleh Allah SWT itu datang melalui berbagai cara.

Di antaranya melalui teknis medis (kedokteran), melalui obat alternatif dan herbal, dan cara-cara lainnya. “Semua itu diperbolehkan dengan syarat tidak bertentangan dengan syariat,” tuturnya.

Meskipun seorang muslim menyadari bahwa berobat dengan cara-cara tersebut tidaklah diperbolehkan, tapi masih saja ada orang-orang yang meyakini hal-hal lain selain Allah SWT yang bisa menyembuhkannya. Misalnya mempercayai makhluk lain atau obat yang digunakan sebagai satu-satunya cara yang menjadikannya sembuh dari penyakit.

“Itu jelas bertentangan dengan syariat. Karena itu menafikan Allah yang memberikan kesembuhan,” katanya, dikutip NU Online.

BACA JUGA :  Mabes Polri Diserang Hacker, Website NTMC Polri Berubah Jadi Situs Judi Online

Gus Yusuf juga mengingatkan bahwa berobat dari penyakit adalah sebuah ikhtiar dalam mencari kesembuhan bukan malah mencari masalah baru. Ia mencontohkan dengan kondisi orang yang sakit kemudian berobat ke seseorang yang dianggap bisa menyembuhkan, malah dibebani dengan hal-hal lain seperti sakitnya karena dibuat orang atau musuh.

“Akhirnya, sakitnya nggak sembuh-sembuh, tambah lagi sakit secara pikiran (psikologis). Walhasim akan muncul suudzan-suudzan (buruk sangka),” tutur Gus Yusuf.

Karena itu, jika menemukan praktik dan kasus di mana orang yang dimintai bantuan berobat malah membebani pasien secara psikis, maka lebih baik untuk dihindari. (BD

Latest

Ragam Manfaat Buah Markisa, Tingkatkan Kesehatan Jantung Hingga Imunitas Tubuh 

RATAS– Markisa merupakan buah yang tumbuh di daerah tropis dan mengandung daging yang lembut dengan rasa yang khas. Buah markisa kerap dibuat sebagai jus atau campuran dari minuman. Markisa...

Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk dan Telan Korban Jiwa, Begini Respons DPR

RATAS –  Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan duka cita terkait insiden ambruknya musala di pondok pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur yang menelan tiga korban...

Eks Bupati Sleman Jadi Tersangka Dugaan Korupsi

RATAS – Mantan Bupati Sleman inisial SP ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi dana hibah pariwisata tahun 2020. Penetapan tersangka terhadap Bupati Sleman periode 2010-2015...

Gunung Api Lewotobi Laki-laki di NTT Meletus

RATAS— Gunung Api Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur mengalami erupsi pada Selasa (30/9) sore. Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Fransiskus Xaverius Masan...

Tok! Razman Nasution Divonis 1,5 Tahun Penjara

RATAS — Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara menjatuhkan vonis 1,5 tahun penjara kepada Razman Arif Nasution terkait perkara pencemaran nama baik Hotman Paris Hutapea. Amar putusan...
3984931246225911134
CMS-Critic-Banner-300x600