RATAS – Pemerintah Kabupaten Garut menyatakan, anak-anak yang orang tuanya menjadi korban ledakan amunisi di Kecamatan Cibalong akan mendapatkan bantuan pendidikan.
Bupati Garut Abdusy Syakur Amin menjelaskan bahwa saat ini pihaknya sedang mendata anak-anak yang akan mendapatkan bantuan biaya pendidikan hingga kuliah tersebut.
“Yang pasti seperti disampaikan Pak Gubernur, mereka akan dibantu biaya pendidikannya sampai mahasiswa,” kata Amin kepada wartawan di Garut, Kamis (15/5).
Menindaklanjuti pernyataan Gubernur Jawa Barat itu, kata Amin, saat ini pihaknya telah menginstruksikan camat maupun kepala desa dan dinas terkait untuk melakukan pendataan.
Menurut dia, sampai saat ini pihaknya masih menunggu hasilnya untuk selanjutnya akan dijadikan dasar kebijakan bagi Pemerintah Provisi Jawa Barat dalam menyalurkan bantuan
Peristiwa ledakan amunisi di kawasan pantai Desa Sagara, Kecamatan Cibalong telah menyebabkan 13 orang meninggal dunia, terdiri atas sembilan warga sipil dan empat anggota TNI AD.
Bupati Garut bersama Gubernur Jawa Barat dan jajarannya sudah menemui langsung para keluarga korban.
Kemudian menjanjikan seluruh anak-anak mereka akan menjadi anak angkat gubernur dan disekolahkan sampai ke perguruan tinggi.
“Jadi, mereka akan menjadi anak asuh Pak Gubernur,” kata Amin
Amin berharap bantuan jaminan pendidikan tersebut akan dapat membantu meringankan beban hidup keluarga korban.
Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana mengatakan, pihaknya membuka kesempatan bagi anak-anak para korban ledakan amunisi di Garut Jawa Barat untuk menjadi prajurit TNI AD.
“TNI Angkatan Darat membuka peluang kepada seluruh putra-putri korban, apabila ada yang ingin bergabung menjadi prajurit Angkatan Darat,” kata Wahyu dalam keterangannya, Rabu (14/5).
Menurut Wahyu, kesempatan itu dibuka TNI AD sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap keluarga korban ledakan amunisi.
“Nantinya, jajaran Kodim 0611/Garut akan memberikan pendampingan dan bimbingan, sehingga prosesnya dapat berjalan dengan baik,” tambah Wahyu.
Diketahui, ledakan di kawasan tempat pemusnahan amunisi kedaluwarsa di area terbuka di wilayah pantai Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Senin (12/5/2025) pagi, yang mengakibatkan 13 orang meninggal dunia.