RATAS – Operasi pencarian dan pertolongan korban ambruknya gedung Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo resmi ditutup pada Selasa (7/10).
Kepala Basarnas RI Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii menyatakan bahwa operasi pencarian yang berlangsung selama sembilan hari telah tuntas sepenuhnya.
Menurut Mohammad, seluruh material reruntuhan bangunan Ponpes Al Khoziny berhasil diangkat dan lokasi kini telah rata dengan tanah.
Direktur Operasi Pencarian dan Pertolongan Basarnas Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo membeberkan seluruh jumlah korban selamat dan meninggal.
“Sampai dengan hari ke-9, Selasa 7 Oktober 2025, telah berhasil mengumpulkan 67 pack dengan rincian delapan body part,” kata Yudhi di Sidoarjo, Selasa (7/10).
Yudhi menambahkan bahwa total korban terevakuasi mencapai 171 orang, terdiri 104 korban selamat, 67 meninggal dunia termasuk delapan di antaranya potongan tubuh.
Menurut Yudhi, data terakhir tersebut masih bisa berubah, menunggu hasil identifikasi tim DVI terhadap delapan potongan tubuh korban.
Diketahui, gedung tiga lantai termasuk musala di asrama putra Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, ambruk, Senin (29/9) sore.
Saat kejadian, diketahui ada ratusan santri sedang melaksanakan Salat Ashar berjemaah di gedung yang masih dalam tahap pembangunan tersebut.