Pesantren dan Petani Bersinergi: Patani Sumut dan Asosiasi Perkelapaan Canangkan Penanaman Kelapa di Yayasan Arsyad Lubis
RATAS.id – Kantor Wilayah Pandu Tani Indonesia (Patani) Sumatera Utara bersama Asosiasi Perkelapaan Indonesia mencanangkan gerakan penanaman kelapa di lingkungan Pondok Pesantren Yayasan Arsyad Lubis, Desa Pematang Biara, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang.
Inisiatif ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat kolaborasi antara pesantren dan sektor pertanian guna membangun kemandirian dan ketahanan ekonomi umat.
Acara pencanangan dihadiri unsur pimpinan Patani Sumut dan Asosiasi Perkelapaan Indonesia, antara lain:
* Rahmad Pardamean Hasibuan – Kepala Kanwil Patani Sumut
* M. Ilham – Sekretaris Wilayah
* M. Hendra Pratama Ginting – Wakil Kepala Kanwil
* Sudiarto Naibaho – Ketua Umum Asosiasi Perkelapaan Indonesia
* Sugiarto – Kepala Kantor Cabang Patani Deli Serdang
* Junaidi Malik – Koordinator Patani Deli Serdang, Serdang Bedagai, dan Tebing Tinggi
Dalam sambutannya, Rahmad Pardamean Hasibuan menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar gerakan menanam pohon, tetapi bagian dari strategi pemberdayaan ekonomi pesantren.
“Pesantren memiliki potensi besar, bukan hanya dalam pendidikan dan pembinaan moral, tetapi juga dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat. Melalui penanaman kelapa ini, kita ingin mencetak santri yang tidak hanya berilmu, tetapi juga mampu menjadi pelaku ekonomi mandiri,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Perkelapaan Indonesia, Sudiarto Naibaho, menyampaikan komitmen pihaknya dalam mendukung program ini hingga ke tahap pengembangan produk turunan.
“Kelapa adalah komoditas strategis yang memiliki nilai ekonomi tinggi dari akar hingga daun. Kami ingin memastikan pesantren dan masyarakat sekitar merasakan manfaat nyata dari setiap pohon kelapa yang ditanam,” katanya.
Dari pihak pesantren, pimpinan Yayasan Arsyad Lubis menyampaikan apresiasi dan rasa syukur atas kepercayaan yang diberikan untuk menjadi lokasi percontohan program ini.
“Kami melihat ini sebagai bentuk dakwah bil hal, dakwah melalui tindakan nyata. Santri kami akan belajar menanam, merawat, hingga mengolah hasilnya. Ini adalah pendidikan kehidupan, bukan hanya di kelas tetapi juga di ladang. Insya Allah, hasilnya bukan hanya kelapa, tetapi juga karakter dan kemandirian,” ujarnya bersemangat.
Program ini akan dilanjutkan dengan pelatihan teknis budidaya dan pengelolaan hasil kelapa bagi para santri serta masyarakat sekitar, sebagai bagian dari program Pesantren Mandiri dan Berdaya yang digagas Patani Sumut.
Pengembangan produk turunan seperti minyak kelapa murni, arang tempurung, dan gula semut juga akan menjadi fokus untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi lokal.
Acara ditutup dengan penanaman simbolis pohon kelapa oleh pimpinan Patani Sumut, Asosiasi Perkelapaan Indonesia, dan pihak pesantren. Suasana kebersamaan dan semangat gotong royong mewarnai kegiatan yang diharapkan menjadi inspirasi bagi pesantren lain di Sumatera Utara dalam menggerakkan ekonomi hijau berbasis keumatan.