RATAS – Ketua DPR RI Puan Maharani buka suara terkait munculnya kasus keracunan massal yang menimpa pelajar di sejumlah daerah.
Puan Maharani menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan Program Makanan Bergizi Gratis (MBG)
Puan menegaskan DPR akan menjalankan fungsi pengawasannya secara maksimal untuk memastikan program yang digagas pemerintah benar-benar aman dan bermanfaat bagi masyarakat.
“Misalnya di dapur-dapur MBG atau di sekolah penerima, sehingga bisa terlihat sebenarnya masalahnya ada di mana,” kata Puan kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (23/9)
Menurut Puan, evaluasi yang dilakukan harus bersifat total, mencakup semua rantai penyediaan makanan. Hal ini mencakup standar dapur produksi, proses distribusi, hingga mekanisme pengawasan di sekolah penerima.
Dengan demikian, kata Puan, akar persoalan bisa ditemukan secara jelas dan perbaikan dapat dilakukan secara menyeluruh.
“Evaluasinya itu harus dilakukan secara total. Jadi jangan saling menyalahkan, tapi kita evaluasi bersama sehingga jangan terulang kembali,” tegas Puan.
Puan juga menegaskan bahwa program MBG merupakan salah satu kebijakan strategis pemerintah untuk meningkatkan kualitas gizi anak bangsa.
Oleh karena itu, keberhasilan program ini sangat penting dan harus dijaga melalui pengawasan yang ketat serta komitmen dari seluruh pihak yang terlibat.
“Marilah kita bekerja bersama dalam membangun bangsa dan negara dengan bergotong royong. Fokus kita adalah memperbaiki, bukan mencari kambing hitam,” ujarnya.
Kasus keracunan makanan gratis yang menimpa siswa di sejumlah daerah sebelumnya telah memicu keprihatinan publik.
Sejumlah pihak menilai lemahnya pengawasan distribusi dan standar penyediaan makanan menjadi penyebab utama.
DPR menegaskan akan menggunakan fungsi pengawasan untuk mendorong evaluasi menyeluruh sehingga program MBG tidak hanya berjalan secara administratif, tetapi juga benar-benar memberi manfaat nyata bagi penerima.
Puan menutup dengan menekankan pentingnya sinergi antara DPR, pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta penyedia layanan makanan.
“Keamanan dan kualitas gizi harus menjadi prioritas. Program ini adalah investasi bagi generasi masa depan, jangan sampai tercederai oleh kelalaian teknis,” tandasnya.
500 Pelajar di Bandung Barat Keracunan MBG
Ratusan pelajar di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat dikabarkan mengalami keracunan usai menyantap menu makan bergizi gratis (MBG).
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman mengatakan, total korban yang mengalami keracunan menu MBG hingga hari ini mencapai 500 orang.
Herman menjelaskan bahwa ratusan pelajar yang keracunan menu MBG tersebut berasal dari berbagai sekolah di Kecamatan Cipongkor.
“Teridentifikasi 500 yang mengeluh (keracunan) dan langsung kami tangani,” kata Herman, Bandung Barat, Rabu (24/9/.
Menurut Herman, dari 500 pelajar itu, sekitar 400 pelajar terdata ada di Posko Cipongkor, dan 100 pelajar lainnya tercatat ada di Puskesmas Citalem.
“Kondisinya seperti itu, tentu sekali lagi tidak kita harapkan. Tapi, faktanya, ada musibah, keracunan. Keluhannya pada umumnya itu mual, sesak, pusing, lemas,” terangnya.
Herman mengaku mendatangi Posko Cipongkor untuk memastikan semua anak tertangani dengan baik, mulai dari perawatan hingga fasilitas layanan kesehatan.