RATAS – Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Yahya Zaini mendorong generasi muda Indonesia untuk memanfaatkan Program Magang Nasional untuk fresh graduate yang digulirkan pemerintah pusat melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker). Program ini dinilai sebagai langkah strategis untuk mengurangi angka pengangguran dan memperkuat keterampilan lulusan baru agar siap bersaing di dunia kerja.
“Ada program pemagangan nasional dari pemerintah pusat yang harus dimanfaatkan karena dibiayai sebesar Rp198 miliar. Program ini dapat diikuti oleh generasi muda, lulusan S1 dan D3, untuk menambah pengalaman kerja dan meningkatkan kompetensi,” ujar Yahya kepada Parlementaria saat kunjungan kerja Komisi IX DPR RI ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Senin (6/10/2025).
Kemnaker akan membuka pendaftaran Program Magang Nasional bagi lulusan baru (fresh graduate) mulai 7 Oktober 2025. Program ini dirancang untuk memberikan pengalaman kerja terarah bagi lulusan perguruan tinggi sekaligus memperkuat link and match antara dunia pendidikan dan industri.
Peserta magang akan memperoleh gaji setara Upah Minimum Provinsi (UMP) selama masa magang yang berlangsung enam bulan, terbagi dalam dua periode: Oktober–Desember 2025 dan Januari–Maret 2026. Program ini menargetkan 20.000 peserta dari kalangan lulusan baru atau maksimal satu tahun setelah lulus.
Sebanyak 553 perusahaan BUMN dan swasta telah terdaftar sebagai penyelenggara, yang membuka peluang magang di berbagai sektor industri strategis.
Yahya menilai, langkah Kemnaker ini sangat relevan dengan upaya pemerintah dalam menekan angka pengangguran terbuka, terutama di kalangan lulusan perguruan tinggi. Ia menegaskan bahwa pengalaman kerja menjadi faktor penting agar lulusan tidak hanya memiliki ijazah, tetapi juga kompetensi dan wawasan industri yang dibutuhkan dunia kerja.
“Program ini adalah momentum berharga bagi anak muda Indonesia untuk menyiapkan diri sebelum benar-benar masuk ke dunia kerja. Dengan dukungan dana dari pemerintah, saya harap partisipasi generasi muda bisa maksimal,” tegas legislator dari Fraksi Partai Golkar itu.
Yahya juga berharap agar pelaksanaan program ini dapat berjalan efektif, transparan, dan terpantau dengan baik, sehingga hasilnya benar-benar mendukung peningkatan kualitas tenaga kerja Indonesia.
“Yang paling penting, output dari program ini harus benar-benar terserap oleh dunia kerja,” pungkasnya.