Aduh! Resesi Kedua Sudah di Depan Mata, IMF: Sepertiga dari Ekonomi Dunia Bakal Terdampak

Rabu, 11 Januari 2023, Pukul 09:06 WIB
Bank Dunia memproyeksikan ekonomi dunia akan tumbuh hanya 1,7% di tahun ini, memukul keras negara-negara berkembang yang telah "babak belur" oleh pandemi dan kenaikan suku bunga. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Bank Dunia menyatakan bahwa perekonomian global tinggal selangkah lagi menuju resesi kedua dalam satu dekade yang sama. Kondisi ini bahkan disebut belum pernah terjadi selama lebih dari 80 tahun.

Dikutip dari CNN, Rabu (11/1/2023), Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2023 ini menurun tajam, imbas dari kondisi krisis. Lembaga elit tersebut memproyeksikan ekonomi dunia akan tumbuh hanya 1,7% di tahun ini, memukul keras negara-negara berkembang yang telah “babak belur” oleh pandemi dan kenaikan suku bunga.

“Krisis yang dihadapi pembangunan semakin intensif karena prospek pertumbuhan global memburuk,” kata Presiden Bank Dunia David Malpass dalam sebuah pernyataan.

Inflasi yang meningkat, kebijakan bank sentral yang agresif, kondisi keuangan yang memburuk, dan gelombang kejut dari invasi Rusia ke Ukraina semuanya membebani pertumbuhan ekonomi. Bahkan menurut laporan IMF, sepertiga dari ekonomi dunia diperkirakan berada dalam resesi pada tahun 2023,

Akibatnya, inflasi yang lebih tinggi dan berkepanjangan, makin ketatanya kebijakan moneter yang lebih ketat, serta peningkatan ketegangan geopolitik dianggap bisa cukup untuk memicu kondisi resesi,” tutur David Malpass.

BACA JUGA :  Bos Localin (Bima Januri) Jadi Juri Sesi Pitching Scalebox Cycle 2 yang Digelar Nakama dan Sinar Mas Land

Sebelumnya, resesi pertama terjadi pada tahun 2020 lalu ketika terjadi gelombang pandemi Covid-19. Kala itu, ekonomi global menyusut sebesar 3,2% selama resesi pandemi, sebelum bangkit kembali dengan kuat pada tahun 2021. Terakhir kali perekonomian global mengalami dua resesi dalam satu dekade yang sama yakni pada tahun 1930-an.

IMF juga memperkirakan ekonomi AS akan tumbuh hanya 0,5% pada tahun 2023. Sebanyak 20 negara yang menggunakan Euro, yang telah terpukul oleh perang di Ukraina, diperkirakan tidak akan mengalami ekspansi agregat sama sekali. Kedua prakiraan tersebut jauh lebih rendah dibandingkan pada Juni 2022.

Sementara, pertumbuhan di Tiongkok diproyeksikan meningkat pada tahun 2023 ini setelah pencabutan pembatasan Covid-19 , naik menjadi 4,3%. Tapi perkiraan itu juga turun dari enam bulan lalu, mencerminkan kegoyahan yang sedang berlangsung di pasar real estate negara tersebut.

“Tiga mesin pertumbuhan utama dunia, yakni Amerika Serikat, kawasan Eropa, dan China, sedang mengalami periode kelemahan yang nyata,” kata Bank Dunia dalam laporannya.

BACA JUGA :  Hakim Bebaskan Hasto dari Dakwaan Perintangan Penyidikan Kasus Harun Masiku

Kemunduran itu juga akan merugikan negara-negara miskin, yang notabene telah merasakan dampak dari iklim ekonomi yang tidak pasti, investasi bisnis yang lebih rendah, dan kenaikan suku bunga. Meningkatnya biaya pinjaman juga makin mempersulit kondisi saat ini.

Bank Dunia juga memprediksi pada akhir tahun 2024 nanti hasil ekonomi di pasar negara-negara berkembang akan berada sekitar 6% di bawah tingkat yang telah dipetakan sebelum pandemi, menurut Bank Dunia. Pertumbuhan pendapatan juga diperkirakan akan lebih lambat dari rata-rata satu dekade sebelum Covid, sehingga semakin sulit untuk menutup kesenjangan dengan negara-negara kaya. (BD)

Latest

Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk dan Telan Korban Jiwa, Begini Respons DPR

RATAS –  Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan duka cita terkait insiden ambruknya musala di pondok pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur yang menelan tiga korban...

Tok! Razman Nasution Divonis 1,5 Tahun Penjara

RATAS — Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara menjatuhkan vonis 1,5 tahun penjara kepada Razman Arif Nasution terkait perkara pencemaran nama baik Hotman Paris Hutapea. Amar putusan...

Madagaskar Dilanda Gelombang Protes Besar-besaran! Presiden Bubarkan Pemerintahan 

RATAS – Presiden Madagaskar Andry Rajoelina memutuskan membubarkan pemerintahannya setelah gelombang protes besar-besaran oleh generasi muda atau gen Z. Dilansir dari The Guardian, aksi...

Sang Alang Kritik Peran Relawan, Program MBG, dan Kebijakan Razia Kendaraan Bobby Nasution

Sang Alang Kritik Peran Relawan, Program MBG, dan Kebijakan Razia Kendaraan Bobby Nasution RATAS.id — HR. Sang Alang Hardjono, atau yang dikenal sebagai Sang Alang—pencipta lagu fenomenal...

Garuda Spark Innovation Hub Segera Hadir di Medan, Siapkan Gen Z Jadi Inovator Digital

Garuda Spark Innovation Hub Segera Hadir di Medan, Siapkan Gen Z Jadi Inovator Digital RATAS.id - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) akan memperluas fasilitas Garuda Spark Innovation...
3984931246225911134
CMS-Critic-Banner-300x600