Bamsoet Apresiasi Presiden Prabowo Berhasil Turunkan Tarif Ekspor ke AS

Kamis, 17 Juli 2025, Pukul 10:14 WIB
Anggota DPR RI Bambang Soesatyo (Foto Istimewa)

RATAS – Anggota DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengapresiasi tercapainya kesepakatan perdagangan antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden AS Trump atas tarif ekspor Indonesia ke Amerika Serikat yang sebelumnya dikenakan sebesar 32 persen menjadi 19 persen.

Menurut Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu, kesepakatan tersebut akan membuka kembali jalan bagi produk-produk Indonesia untuk bersaing secara sehat di pasar AS, tanpa hambatan tarif yang menyulitkan pelaku usaha nasional.

“Selasa kemarin, Presiden Trump menyatakan telah berdialog langsung dengan Presiden Prabowo dan menyepakati prinsip-prinsip perdagangan yang saling menguntungkan. Salah satu hasilnya, AS akan mengenakan tarif ekspor dari Indonesia sebesar 19%, turun dari sebelumnya 32%. Ini sinyal kuat bahwa diplomasi ekonomi Indonesia mulai membuahkan hasil nyata,” ujar Bamsoet di Jakarta, Kamis (17/7).

Lebih lanjut Bamsoet mendukung penuh langkah Presiden Prabowo dalam memperluas akses ekspor Indonesia ke pasar internasional, khususnya Eropa, melalui kesepakatan dagang CEPA (Comprehensive Economic Partnership Agreement) antara Indonesia dan Uni Eropa. Dengan kesepakatan tersebut tarif perdagangan antara kedua pihak akan menjadi nol persen.

BACA JUGA :  Prabowo dan Bill Gates Bertemu di Istana, Ini yang Dibahas

“Presiden Prabowo menunjukkan kepemimpinan visioner dan tangkas. Di tengah sempitnya ruang ekspor ke Amerika, beliau justru memecah kebuntuan dengan membuka jalur ekspor baru yang lebih luas, lebih menjanjikan, dan tentu saja lebih menguntungkan bagi dunia usaha nasional,” kata Bamsoet.

Bamsoet menuturkan, CEPA Indonesia-Uni Eropa bukan sekadar kesepakatan dagang biasa. Dampaknya sangat signifikan. Produk-produk ekspor Indonesia akan semakin kompetitif di pasar Eropa karena terbebas dari bea masuk yang sebelumnya menjadi hambatan utama.

“Ini peluang besar bagi para produsen dan eksportir Indonesia untuk meningkatkan skala produksi, memperluas pasar, dan menyerap lebih banyak tenaga kerja. Industri dalam negeri akan mendapatkan napas baru untuk tumbuh dan bangkit,” jelas Bamsoet.

Bamsoet menjelaskan, selama ini Eropa telah menjadi salah satu pasar utama bagi berbagai komoditas Indonesia seperti minyak kelapa sawit beserta turunannya. Semisal bijih tembaga, kopi, karet alam, kopra, bungkil, hingga alas kaki berbahan karet dan plastik. Dengan tarif nol persen, daya saing produk-produk ini dipastikan akan melonjak di pasar Uni Eropa.

BACA JUGA :  Bamsoet: HUT RI ke-80 Momentum Meneguhkan Persatuan dan Kesejahteraan Rakyat

“Indonesia saat ini sedang berjuang memulihkan produktivitas dan daya saing industri nasional pasca pandemi dan tekanan global. Kita juga menghadapi tantangan besar dalam menekan angka pengangguran. Karena itu, perluasan pasar ekspor adalah langkah kunci yang harus terus diupayakan,” pungkas Bamsoet.

Latest

Ramai Isu PHK Karyawan SPBU Swasta, Haji Jalal Minta Pemerintah Perkuat Komunikasi Publik Soal Kebijakan BBM

RATAS – Anggota Komisi VII DPR RI, Jalal Abdul Nasir, menanggapi maraknya pemberitaan mengenai kelangkaan BBM di sejumlah SPBU swasta serta kabar dirumahkannya sebagian karyawan. Menurutnya,...

Sukarmi Ningsih Hadirkan TMI Difabel sebagai Ruang Belajar dan Kemandirian untuk Disabilitas

RATAS – Di Jalan Mandor Hasan, Bambu Apus, Jakarta Timur, berdirilah Toko Mandiri Indogrosir (TMI) kolaborasi Bank Jakarta dan Indogrosir bernama Difabel Shop yang baru saja diresmikan. Toko ini...

Bamsoet Dorong Percepatan Revisi Undang-Undang KADIN

RATAS – Anggota Komisi III DPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Bambang Soesatyo (Bamsoet) menuturkan KADIN...

Mengapa Angka Kemiskinan Versi Bank Dunia dan BPS Bisa Berbeda Jauh? Ini Penjelasannya

Mengapa Angka Kemiskinan Versi Bank Dunia dan BPS Bisa Berbeda Jauh? Ini Penjelasannya RATAS.id – Laporan Macro Poverty Outlook Bank Dunia menyebut bahwa pada tahun 2024 sebanyak 60,3 persen...

Tujuh Prioritas Dana Desa 2025: Dari BLT hingga Dana Desa

Tujuh Prioritas Dana Desa 2025: Dari BLT hingga Dana Desa RATAS.id – Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto resmi menetapkan tujuh fokus utama penggunaan Dana...
3984931246225911134
CMS-Critic-Banner-300x600