Gara-Gara Kritik Pembangunan di Lampung, TikToker Bima Yudho Sebut Keluarganya Dapat Ancaman

TikToker Bima Yudho Saputro mengaku sempat mendapat ancaman dari Gubernur Lampung Arinal Djunaidi. Orang tuanya sempat dipanggil oleh Bupati Lampung Timur. Tapi saat itu yang menemui ayahnya hanya Wakil Bupati Lampung Timur. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Pegiat media sosial TikTok, Bima Yudho Saputro, jadi perbincangan setelah unggahan videonya yang mengkritik Provinsi Lampung viral di dunia maya. Melalui akun TikTok @awbimaxreborn, Bima meng-upload konten presentasi soal Lampung dalam video berjudul “Alasan Lampung Enggak Maju-Maju.”

Sesuai judul pada videonya, Bima menyebutkan berbagai alasan kenapa Lampung belum menjadi kota yang maju. Ia mengkritik infrastruktur Lampung yang terbatas, sistem pendidikan dan tata kelola yang lemah, serta ketergantungan pada sektor pertanian. Ia menyebut unggahan video itu sebagai bentuk kritik.

Bima mengakui memang menggunakan bahasa yang agak kurang pantas agar kritiknya bisa didengarkan dan menjadi perbaikan bagi pemerintah Lampung. Belakangan, Bima mengaku dirinya, bahkan keluarganya, mendapatkan intimidasi karena kritikan tadi.

Seperti yang dilansir Suara.com (16/4/2023), Bima mengaku sempat mendapat ancaman dari Gubernur Lampung Arinal Djunaidi. Sebab, setelah unggahannya itu viral, ternyata orang tua Bima sempat dipanggil oleh Bupati Lampung Timur. Tapi saat itu yang menemui ayahnya hanya Wakil Bupati Lampung Timur.

BACA JUGA :  Ketua PDIP Kalsel Mardani Maming, Tersangka Dugaan Kasus Suap Tambang Rp 89 M Dijemput Paksa Penyidik KPK

Saat ayahnya sudah datang ke kantor bupati, Wakil Bupati Lampung Timur langsung menghubungi Bupati Lampung Timur melalui telepon. Pada momen itu ayah Bima sempat dimaki-maki oleh Gubernur Lampung.

“Lalu bokap gue di maki-maki engga becus didik anak lah, dia bilang mau memproses kasus ini lebih dalam lah,” ungkap Bima di akun TikTok @awbimaxreborn.

Bima mengaku tidak habis pikir Gubernur Lampung langsung turun tangan menekan ayahnya. Hal ini membuat dirinya resah lantaran dirinya berada di luar negeri. Bima pun memutuskan untuk tetap tinggal di Australia dan tidak pulang ke Indonesia. Pasalnya banyak ancaman yang membuatnya tidak tenang meskipun dirinya tidak berada di Lampung

“Walaupun yang ngancam gue Provinsi Lampung, kalau gue dateng ke Indonesia gue tetep was-was. Intel di mana-mana, tukang bakso dimana-mana, jadi nyokap bokap gue nyuruh gue buat protection visa,” tuturnya.

Melalui akun TikTok-nya, Bima juga memperlihatkan orang tuanya yang sedang melakulan klarifikasi terhadap ancaman.

“Gua bukan melakukan kriminal yang sekelas koruptor triliunan gitu atau gembong narkoba atau bahkan terorisme, gua tidak melakukan hal itu, gua hanya mengkritik pemerintah daerah Provinsi Lampung yang anti kritik dan tidak menerima masukan dari masyarakat dan Lampung gitu-gitu aja engga maju-maju, paham engga sampai sini, terus kenapa butuh klarifikasi orang tua gue,” ungkap Bima.

BACA JUGA :  TVRI Tinggal Landas Menuju "TV Kelas Dunia", Publik Bangga dan Beri Apresiasi Tinggi

Atas fenomena tersebut, banyak orang yang spontan mendukung Bima, dan tidak sedikit warga Lampung yang ikut membenarkan atas apa yang dikritik oleh Bima. Dukungan itu tidak hanya datang dari masyarakat biasa. Bahkan pengacara kondang Hotman Paris Hutapea turut memberi dukungan.

Melalui unggahan videonya, Hotman Paris mengatakan “Ok Bima Dm saya kalau memang ada masalah, jangan takut hidup hanya sekali, nyali!,” kata Hotman.

Ditilik dari YouTube @R66 Newlitics MenkoPolhukam Mahfud MD juga memberikan tanggapan atas kasus ini. “Hari ini kan baru 14 April, nanti saya hari Senin bisa melakulan pendalaman terhadap ini,” ujarnya. (BD)

Latest

Presiden Prabowo Pimpin Upacara Perdana Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya

Presiden Prabowo Pimpin Upacara Perdana Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya RATAS.id - Presiden Prabowo Subianto memimpin upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025 di Monumen Pancasila...

Dua Jurnalis Dianiaya Saat Liputan di Jakarta, Publik Pertanyakan Komitmen Negara terhadap Kebebasan Pers

Dua Jurnalis Dianiaya Saat Liputan di Jakarta, Publik Pertanyakan Komitmen Negara terhadap Kebebasan Pers RATAS.id - Kekerasan terhadap wartawan kembali mencoreng wajah kebebasan pers di Jakarta....

Rp7 Miliar untuk 1 Km Trotoar Ciater, Mahasiswa Desak Audit Independen dan DPRD Gunakan Hak Angket

Rp7 Miliar untuk 1 Km Trotoar Ciater, Mahasiswa Desak Audit Independen dan DPRD Gunakan Hak Angket RATAS.id — Proyek revitalisasi trotoar di Jalan Ciater Raya, Serpong, Tangerang Selatan,...

Kasus Keracunan MBG Terus Berulang, Komisi IX DPR Desak Pemerintah Gunakan Dapur Sekolah

RATAS - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris, menyampaikan keprihatinan mendalam atas kembali terjadinya kasus keracunan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kali ini, insiden...

Marak Keracunan dalam Program Makan Bergizi Gratis, DPR Tekankan Peran Ahli Gizi Harus Optimal di SPPG

RATAS- Pemerintah tengah melakukan evaluasi besar-besaran terhadap Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menyusul meningkatnya kasus keracunan makanan di berbagai daerah. Wakil Ketua Komisi IX DPR RI,...
3984931246225911134
CMS-Critic-Banner-300x600