Jumlah Bengkel Konversi Motor Listrik Masih Sangat Sedikit, Pengamat Otomotif: Karena Birokrasinya Rumit

Sabtu, 15 April 2023, Pukul 17:27 WIB
Pengamat otomotif menilai syarat untuk menjadikan suatu bengkel sebagai bengkel konversi motor listrik bersertifikat sangatlah rumit dan kompleks. Ketersediaan SDM yang terbatas juga jadi masalah. (foto ilustrasi: dok. Kementerian ESDM)

RADAR TANGSEL RATAS – Subsidi terhadap motor listrik konversi sudah diberikan sejak 20 Maret 2023 lalu, dengan nilai potongan biaya konversi sebesar Rp 7 juta untuk setiap sepeda motor konversi.

Tapi, hingga saat ini, bila dilihat dari data Kementerian Perhubungan (Kemenhub), baru ada 22 bengkel konversi motor listrik yang bersertifikasi. Tentunya jumlah itu tergolong sangat sedikit bila dikaitkan dengan target pemerintah yang ingin jumlah motor listrik konversi mencapai angka 50.000 unit.

Seperti yang dilansir Detik.com (15/4/2023), pengamat otomotif sekaligus dosen di Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu menilai syarat untuk menjadikan suatu bengkel sebagai bengkel konversi motor listrik bersertifikat sangatlah rumit dan kompleks.

Prosedur konversi sepeda motor menjadi kendaraan listrik, kata Yannes, melibatkan berbagai kompleksitas yang harus diatasi. Pertama-tama, bengkel konversi harus bersertifikat.

“Tapi, mendapatkan sertifikasi sebagai bengkel konversi memerlukan pemenuhan beberapa persyaratan, seperti teknisi terampil, peralatan tertentu, fasilitas keselamatan, dan sertifikat formal, dan berbagai biaya administrasi serta ketidakpastian waktu yang mungkin sulit bagi bisnis kecil,” ungkap Yannes, (10/4/2023).

BACA JUGA :  Kader PDIP Diperiksa Bareskrim Terkait Laporan Fitnah Judi Online Budi Arie

Bahkan Yannes melihat bukan persoalan administrasi dan birokrasinya saja yang sulit, tapi ketersediaan SDM yang masih terbatas juga membuat ketersediaan bengkel konversi motor listrik bersertifikat masih minim.

“Menemukan teknisi terlatih juga sulit, karena proses konversi belum termasuk dalam kurikulum sekolah kejuruan,” ujarnya.

Menurut Yannes, keberadaan sparepart guna menunjang kebutuhan konversi motor listrik juga masih terbilang sulit dijangkau, terlebih lagi semua komponen tersebut harus tersertifikasi.

“Selain itu, bengkel konversi juga perlu menyiapkan stok produk yang akan dikonversi, termasuk drivetrain, BMS, dan baterai, yang semuanya perlu disertifikasi. Lagi-lagi ini membutuhkan uang, dan ketidakpastian waktu,” tutur Yannes. (BD)

Latest

Sederet Manfaat Tempe untuk Kesehatan yang Perlu Diketahui 

RATAS – Tempe adalah makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari fermentasi kedelai. Tempe kaya akan protein, vitamin, dan mineral, serta memiliki rasa yang unik dan lezat. Tempe dapat...

Ratusan Pelajar Diduga Keracunan MBG, Garut Tetapkan Status KLB 

RATAS – Ratusan pelajar diduga mengalami keracunan akibat konsumsi menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Garut, Jawa Barat. Kepala Dinas Kesehatan Garut Leli Yuliani menuturkan,...

Gempa Bumi Dahsyat Guncang Filipina, 69 Orang Tewas 

RATAS – Filipina tengah diguncang gempa bumi dahsyat berkekuatan magnitudo 6,9 pada Selasa (30/9) malam pukul 21.59 waktu setempat. Bencana alam tersebut menyebabkan puluhan orang meninggal dan...

Presiden Prabowo Pimpin Upacara Perdana Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya

Presiden Prabowo Pimpin Upacara Perdana Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya RATAS.id - Presiden Prabowo Subianto memimpin upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025 di Monumen Pancasila...

Dua Jurnalis Dianiaya Saat Liputan di Jakarta, Publik Pertanyakan Komitmen Negara terhadap Kebebasan Pers

Dua Jurnalis Dianiaya Saat Liputan di Jakarta, Publik Pertanyakan Komitmen Negara terhadap Kebebasan Pers RATAS.id - Kekerasan terhadap wartawan kembali mencoreng wajah kebebasan pers di Jakarta....
3984931246225911134
CMS-Critic-Banner-300x600