Menteri Purbaya Tak Mau Bayar Utang Whoosh Pakai APBN, Ini Penjelasannya

Senin, 13 Oktober 2025, Pukul 21:28 WIB
Menkeu, Purbaya Yudhi Sadewa.

RATAS – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak akan digunakan untuk membayar utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh).

Menurut anak buah Presiden Prabowo Subianto tersebut, Whoosh saat ini dikelola oleh BUMN yang sudah berada di bawah pengawasan Danantara.

“Danantara sudah ngambil Rp 80 triliun lebih dividen dari BUMN, seharusnya mereka manage dari situ saja,” kata Purbaya di Jakarta, Senin (13/10).

“Kalau pakai APBN agak lucu. Karena untungnya ke dia (Danantara), susahnya ke kita. Harusnya kalau diambil (dividen BUMN), ambil semua gitu (termasuk beban utang BUMN),” imbuhnya.

Sebelumnya, Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) menyiapkan dua opsi untuk membereskan utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Chief Operating Officer (COO) BPI Danantara Dony Oskaria mengungkap dua cara itu adalah menyuntik dana ke KAI atau mengambilalih infrastruktur Kereta Cepat.

Utang Whoosh

Sebagai informasi, Whoosh alias Kereta Cepat Jakarta-Bandung dibangun dengan nilai total investasi US$ 7,2 miliar atau setara Rp 116,54 triliun (asumsi kurs Rp 16.186 per dolar AS).

BACA JUGA :  Prabowo-Gibran Dituding Sebagai Cerminan Neo Orde Baru Masa Kini, Waketum Partai Gerindra Buka suara

Investasi ini bengkak dari proposal awal yang diajukan oleh China pada 2015 lalu saat rebutan dengan Jepang.

Saat itu, China menawarkan Kereta Cepat Jakarta-Bandung dengan nilai investasi US$ 5,13 miliar.

Investasi lebih murah dibandingkan dengan tawaran Jepang yang mengajukan proposal investasi US$ 6,2 miliar.

Dari total biaya investasi itu US$7,2 miliar tersebut, 75 persen di antaranya didapat dari pinjaman China Development Bank.

Sementara sisanya berasal dari setoran modal pemegang saham, yaitu gabungan dari PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) (60 persen) dan Beijing Yawan HSR Co Ltd (40 persen).

Keberadaan utang itu, membebani kinerja keuangan PT KAI sebagai salah satu pihak yang terlibat dalam pengoperasian Whoosh.

Latest

Menteri Purbaya Tak Mau Bayar Utang Whoosh Pakai APBN, Ini Penjelasannya

RATAS – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak akan digunakan untuk membayar utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung...

Telkom dan Pandawara Bersihkan Sungai Cioray Bandung dalam Aksi GoZero%

RATAS – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui gerakan keberlanjutan GoZero% menggelar aksi River Clean Up di Sungai Cioray, Bandung, sebagai bagian dari rangkaian GoZero% Goes to...

Telkom Cyberfest Vol. 2 Perkenalkan Dunia Siber Lewat Simulasi Pertarungan Red vs Blue Team

RATAS – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk melalui komunitas Digistar Club kembali menunjukkan komitmennya dalam mencetak talenta digital unggul melalui gelaran Telkom Cyberfest Vol. 2: Cyber...

PT Bukit Asam Jadi Perusahaan Tambang Pertama yang Kantongi Program Kepatuhan Persaingan Usaha KPPU

PT Bukit Asam Jadi Perusahaan Tambang Pertama yang Kantongi Program Kepatuhan Persaingan Usaha KPPU RATAS.id – Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menetapkan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) sebagai...

DigiHack 2025 Cetak Rekor Peserta: 256 Tim Siap Tanding Inovasi AI

RATAS – Ajang DigiHack 2025: Expanding Digital Horizons with TelkomGroup resmi menutup pendaftaran pada 15 September lalu dengan capaian luar biasa. Sebanyak 256 tim dari berbagai perguruan tinggi...
3984931246225911134
CMS-Critic-Banner-300x600