Meskipun Izin Usaha PT Freeport Berakhir Tahun 2041, Pemerintah Sudah Pertimbangkan Bakal Perpanjang Lagi

Perpanjangan kontrak izin pertambangan PT Freeport Indonesia (PTFI) setelah 2041 tergantung pada jumlah cadangan tembaga yang tersimpan di bawah bumi area konsesi tambang dan masifnya proyek hilirisasi. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif tengah menyiapkan rencana perpanjangan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) PT Freeport Indonesia (PTFI) yang akan berakhir di tahun 2041.

Menurut Arifin, keputusan perpanjangan operasional PT Freeport Indonesia (PTFI) di Indonesia tergantung seberapa banyak sisa cadangan mineral yang terkandung di wilayah kerja perusahaan di Papua. Sementara Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) PTFI sendiri baru akan berakhir pada tahun 2041.

“Dalam aturan yang berlaku, industri pertambangan yang terintegrasi dengan fasilitas pengolahan, selama dia memiliki jumlah cadangan yang cukup, bisa memperpanjang izinnya di Indonesia,” tutur Arifin kepada wartawan di kantornya, Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (16/6/2023).

Menurut Arifin, pemerintah bersama Freeport hingga saat ini masih melakukan upaya eksplorasi lanjutan. Di samping itu, pemerintah juga tengah mengembangkan industri hilirisasi mineral semaksimal mungkin untuk bisa menciptakan lapangan pekerjaan yang baru.

“Freeport ini termasuk dalam industri yang terintegrasi. Nah untuk itu memang harus memastikan cadangannya ada tidak. Untuk memastikan itu mereka harus melakukan eksplorasi,” ujar Arifin.

BACA JUGA :  Ribet! Kemenkeu Malah Balik Tagih Utang Ratusan Miliar kepada Tiga Perusahaan Milik Jusuf Hamka

Setelah itu, kata Arifin, akan diketahui hasil eksplorasi jumlah cadangan tersebut akan cukup berapa tahun. “Jadi diharapkan pada saat itu partner Indonesia sudah bisa memainkan peran yang lebih,” lanjutnya.

Meski demikian, Arifin mengungkapkan, pemerintah saat ini telah menyiapkan instrumen pendukung untuk proses perpanjangan IUPK PTFI yang masih akan berakhir 18 tahun mendatang tersebut.

“Ya, kita kan masih 2023, ini 2041 jadi masih 18 tahun lagi. Tapi perangkatnya kita siapkan, dengan catatan ada dulu evidence, iya cadangannya. Kalau disiapkan perangkatnya nanti investasi itu bisa jalan terus, kemudian memberikan tambahan kesejahteraan,” ujar Arifin. (ARH)

Latest

Sederet Manfaat Tempe untuk Kesehatan yang Perlu Diketahui 

RATAS – Tempe adalah makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari fermentasi kedelai. Tempe kaya akan protein, vitamin, dan mineral, serta memiliki rasa yang unik dan lezat. Tempe dapat...

Mantan Direktur Utama Perusahaan Gas Negara Ditahan KPK 

RATAS – Mantan Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Hendi Prio Santoso ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu (1/10). Hendi ditahan usai diperiksa sebagai tersangka...

Ratusan Pelajar Diduga Keracunan MBG, Garut Tetapkan Status KLB 

RATAS – Ratusan pelajar diduga mengalami keracunan akibat konsumsi menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Garut, Jawa Barat. Kepala Dinas Kesehatan Garut Leli Yuliani menuturkan,...

Gempa Bumi Dahsyat Guncang Filipina, 69 Orang Tewas 

RATAS – Filipina tengah diguncang gempa bumi dahsyat berkekuatan magnitudo 6,9 pada Selasa (30/9) malam pukul 21.59 waktu setempat. Bencana alam tersebut menyebabkan puluhan orang meninggal dan...

Presiden Prabowo Pimpin Upacara Perdana Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya

Presiden Prabowo Pimpin Upacara Perdana Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya RATAS.id - Presiden Prabowo Subianto memimpin upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025 di Monumen Pancasila...
3984931246225911134
CMS-Critic-Banner-300x600