Miris! Komisi II DPR Sebut Banyak PNS Terlilit Utang, Gadaikan SK, Lalu Korupsi?

Selasa, 31 Januari 2023, Pukul 15:45 WIB
Banyak aparatur sipil negara (ASN) atau pegawai negeri sipil (PNS) yang terjebak utang karena minimnya literasi keuangan. Banyak juga dari mereka yang menyekolahkan atau menggadaikan Surat Keputusan (SK) pengangkatan untuk mendapatkan kredit dari bank atau lembaga keuangan non-bank. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Anggota Komisi II DPR RI, Guspardi Gaus, mengamati soal fenomena PNS yang menggadaikan Surat Keputusan Pengangkatan Pegawai Negeri (SK) untuk melunasi utangnya. Fenomena ini dikhawatirkan menjadi pemicu PNS melakukan tindakan korupsi.

Dikutip dari ANTARA (31/1/2023), Gusparni Gaus mengaku prihatin melihat para PNS atau ASN yang terlilit utang atau penjaman kredit untuk memenuhi kebutuhan hidup atau bahkan gaya hidup.

“Kita merasa prihatin banyaknya PNS yang terlilit utang, dan bisa saja hal ini akan berakibat PNS akan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan dana yang tidak sesuai dengan hukum seperti melakukan korupsi demi membayar cicilan kreditnya,” kata Guspardi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (31/1/2023).

Ia menengarai fenomena dan pengaruh gaya hidup dari PNS menjadi salah satu faktor yang melatarbelakangi mereka terperangkap pinjaman kredit.

“Gaya hidup yang konsumtif dan tidak terkendali menjadi tren bagi PNS untuk menggadaikan SK (surat keputusan) ke lembaga keuangan demi menutup pengeluaran bulanan yang terlalu tinggi, sehingga mereka tak menyadari telah banyak menarik pinjaman dari kredit,” ungkap Guspardi.

BACA JUGA :  Edan! Panji Gumilang Punya 289 Rekening, Mahfud: Rekening-Rekening Itu Agak Mencurigakan

Guspardi juga menilai PNS yang “menyekolahkan SK PNS-nya” ke lembaga keuangan terlilit pinjaman kredit lantaran PNS tersebut lebih banyak menggunakannya untuk menopang gaya hidup yang konsumtif.

Artinya, kata dia, dana pinjaman lebih banyak digunakan untuk memenuhi hasrat dan keinginan daripada kebutuhan yang dia perlukan, ditambah lagi dengan buruknya pengelolaan keuangan yang mengakibatkan mereka terlilit pinjaman.

Oleh karena itu, Guspardi berharap Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi (PAN-RB) dapat membekali para PNS terkait pentingnya perencanaan keuangan.

Dengan cara tersebut, katanya lagi, diharapkan keuangan para PNS akan jauh lebih sehat yang berimplikasi pada meningkatnya performa kerja.

“Artinya perlu dibudayakan agar pengeluaran lebih diutamakan untuk memenuhi kebutuhan ketimbang mengikuti keinginan, atau jangan membeli berdasarkan keinginan, tetapi sesuai kebutuhan,” tutur anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI itu. (BD)

Latest

Mantan Direktur Utama Perusahaan Gas Negara Ditahan KPK 

RATAS – Mantan Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Hendi Prio Santoso ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu (1/10). Hendi ditahan usai diperiksa sebagai tersangka...

Ratusan Pelajar Diduga Keracunan MBG, Garut Tetapkan Status KLB 

RATAS – Ratusan pelajar diduga mengalami keracunan akibat konsumsi menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Garut, Jawa Barat. Kepala Dinas Kesehatan Garut Leli Yuliani menuturkan,...

Gempa Bumi Dahsyat Guncang Filipina, 69 Orang Tewas 

RATAS – Filipina tengah diguncang gempa bumi dahsyat berkekuatan magnitudo 6,9 pada Selasa (30/9) malam pukul 21.59 waktu setempat. Bencana alam tersebut menyebabkan puluhan orang meninggal dan...

Presiden Prabowo Pimpin Upacara Perdana Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya

Presiden Prabowo Pimpin Upacara Perdana Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya RATAS.id - Presiden Prabowo Subianto memimpin upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025 di Monumen Pancasila...

Musala Ponpes Ambruk di Sidoarjo, Puan Maharani Desak Evakuasi Utamakan Keselamatan Santri dan Audit Fasilitas Pendidikan

Musala Ponpes Ambruk di Sidoarjo, Puan Maharani Desak Evakuasi Utamakan Keselamatan Santri dan Audit Fasilitas Pendidikan RATAS.id - Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani menyampaikan dukacita...
3984931246225911134
CMS-Critic-Banner-300x600