RATAS — Kabar membanggakan datang dari sektor kesehatan nasional. Direktur Utama BPJS Kesehatan, Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D., memastikan bahwa lembaga yang dipimpinnya resmi masuk dalam daftar nominasi Nobel Peace Prize 2025.
Dalam pesan pribadinya, Ghufron mengungkap bahwa BPJS Kesehatan menjadi satu dari 338 kandidat Nobel Perdamaian tahun ini. Dari jumlah tersebut, 244 merupakan individu dan 94 adalah organisasi, termasuk BPJS Kesehatan yang dinilai dunia berkontribusi nyata terhadap perdamaian dan keadilan sosial.
“The 2025 Nobel Peace Prize will be announced on Friday, 10th October… The Norwegian Nobel Committee has already announced that there are 338 candidates nominated for the 2025 Nobel Peace Prize, of which 244 are individuals and 94 are organisations. BPJS was one of them!” tulis Ghufron dalam pesan yang beredar, Rabu (9/10/2025).
Ia juga meminta dukungan masyarakat Indonesia agar BPJS Kesehatan bisa lolos hingga tahap akhir.
“Mohon doanya, setelah masuk nominasi Nobel Peace Prize bisa masuk final tanggal 10 Oktober. Indonesia sejak merdeka belum pernah masuk nominasi,” ujarnya.
Masuknya BPJS Kesehatan dalam daftar nominasi Nobel Perdamaian tercatat sebagai tonggak sejarah baru, mengingat belum pernah ada institusi atau tokoh Indonesia yang masuk nominasi resmi penghargaan tersebut sejak kemerdekaan.
Pengakuan dunia ini mencerminkan keberhasilan Indonesia dalam menghadirkan sistem jaminan kesehatan nasional yang inklusif, adil, dan berkontribusi pada stabilitas sosial. BPJS Kesehatan saat ini mengelola salah satu sistem jaminan sosial terbesar di dunia, dengan lebih dari 280 juta peserta, serta terus melakukan transformasi digital dalam pelayanannya.
Jika BPJS Kesehatan berhasil melangkah ke tahap final Nobel, Indonesia akan menempati posisi baru di panggung global sebagai negara yang berkontribusi pada kesejahteraan, solidaritas, dan perdamaian dunia.
Selain itu, sosok Ali Ghufron sendiri turut menjadi sorotan internasional. Ia sebelumnya menerima sejumlah penghargaan prestisius, antara lain:
Pencapaian nominasi Nobel ini bukan hanya kebanggaan bagi BPJS Kesehatan, tetapi juga menjadi cerminan bahwa kebijakan pelayanan publik Indonesia telah mendapat pengakuan global. (HDS)