RATAS – TCL Air Conditioner (AC) menggelar kunjungan pers eksklusif untuk media terkemuka Indonesia ke TCL Air Conditioner Wuhan Intelligent Manufacturing Base. Selama tiga hari (22–24 September), para jurnalis diajak melihat langsung pusat inovasi dan produksi AC tercanggih dunia, sekaligus menunjukkan komitmen serius TCL dalam memperkuat kehadirannya di pasar Indonesia.
Kunjungan ini bertepatan dengan pengumuman pencapaian global TCL AC. Berdasarkan laporan terbaru dari firma riset independen Sunpower Consulting Group, TCL Fresh Air Air Conditioner menempati peringkat No. 1 dunia dalam penjualan tahun 2024.
“Kami sangat bangga TCL Fresh Air AC berhasil meraih posisi No. 1 di dunia. Pencapaian ini tidak hanya mencerminkan kekuatan inovasi teknologi kami, tetapi juga komitmen untuk menghadirkan udara yang lebih segar, sehat, dan pintar bagi setiap rumah tangga,” ujar Evan Tang, CEO TCL Indonesia.
Pabrik di Wuhan yang diresmikan pada 28 Maret lalu merupakan simbol komitmen TCL terhadap manufaktur berteknologi tinggi dan ramah lingkungan. Dengan investasi 3,42 miliar yuan dan luas 585 mu (sekitar 1.000 hektar), fasilitas ini mengintegrasikan manufaktur pintar, R&D, logistik digital, dan aplikasi industri berbasis data.
Pada fase pertama, kapasitas produksi mencapai 6 juta unit AC per tahun. Integrasi teknologi digital twin melalui sistem smart park dan platform 6+1 Industrial Internet meningkatkan efisiensi produksi hingga 15%. Fasilitas ini dilengkapi 16 “dark factory” dan laboratorium berteknologi maju yang beroperasi otomatis 24 jam. Salah satu inovasi unggulannya adalah lini produksi khusus pertama di dunia untuk AC udara segar bebas debu.
General Manager TCL AC, Xin’an Li, menyampaikan bahwa sejak memasuki industri pendingin udara pada 1999, TCL terus berinovasi menjawab kebutuhan pasar global.
“Dalam penggunaan sehari-hari, pengguna biasanya menghadapi tiga kekhawatiran utama,” ujar Li. “Pertama, kualitas udara dan kesehatan; kedua, efisiensi energi dan konsumsi daya; dan ketiga, integrasi teknologi dan fitur baru yang sesuai kebutuhan.”
Sebagai respons, TCL meluncurkan Strategi Udara Segar Global pada 2021. Salah satu hasilnya adalah FreshIN 3.0, yang meraih penghargaan Smart Fresh Air Technology Innovation Award di CES 2025. Pada 2024, TCL memperkenalkan FreshIN C7 sebagai generasi kelima lini FreshIN dengan desain modern dan fitur pintar terkini.
Pabrik Wuhan juga menjadi contoh implementasi manufaktur hijau. Panel surya seluas 94.800 m² menghasilkan 9 juta kWh listrik per tahun, sekaligus menekan emisi karbon secara signifikan.
Konsep “zero-waste factory” diterapkan dengan target nol emisi karbon, nol limbah industri, nol gas buang, dan nol pemborosan air. Sistem daur ulang air dengan teknologi sponge city menjadi salah satu inovasi pendukungnya.
Selain jalur produksi, delegasi media diajak melihat laboratorium pengujian produk. Setiap AC TCL menjalani simulasi termodinamika, uji kinerja, kebisingan, dan ketahanan. Setelah produksi massal, sampel produk diuji ulang secara acak untuk memastikan kualitas tetap konsisten dan sesuai standar global.
Terkait pasar Indonesia, Xin’an Li menegaskan komitmen TCL terhadap ekspansi dan lokalisasi.
“Kami memiliki strategi yang jelas untuk Indonesia. Produksi AC residensial sudah dilokalisasi, dan kami sedang mempertimbangkan hal serupa untuk lini komersial,” ungkapnya.
Menurutnya, langkah ini strategis dalam menghadapi dinamika perdagangan internasional. “Dengan produksi lokal, kami dapat menghadirkan produk yang lebih berkualitas dan hemat biaya bagi konsumen Indonesia,” tambahnya.
Saat ini, produk andalan TCL di Indonesia adalah Gentle Cool Pro Series yang diluncurkan pada Agustus 2025. Seri ini dirancang khusus untuk kebutuhan pasar lokal dengan fitur konektivitas WiFi, teknologi AI + inverter hemat energi, aliran udara lembut, dan filter kesehatan 6-in-1. (HDS)