RATAS — PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mengukuhkan pendekatan Environmental, Social, and Governance (ESG) bukan hanya sebagai komitmen keberlanjutan, melainkan sebagai fondasi sekaligus “sistem operasi” perusahaan dalam menjalankan transformasi digitalnya. Melalui dua pilar utama, Digital Connectivity serta Digital Platform & Ecosystem Services, Telkom memantapkan langkahnya menjadi National Sustainability Platform yang menghadirkan ekosistem digital inklusif, hijau, dan berdaulat.
Pada pilar Digital Connectivity, Telkom memperluas akses konektivitas melalui jaringan backbone serat optik, mobile broadband, dan satelit hingga ke wilayah 3T (tertinggal, terluar, dan terdepan). Seluruh pengembangan infrastruktur tersebut dirancang dengan prinsip keberlanjutan, termasuk penggunaan teknologi hemat energi dan penerapan green infrastructure.
Sementara itu, pilar Digital Platform & Ecosystem Services berfokus pada akselerasi ekonomi digital nasional. Melalui layanan data center, cloud, big data, AI, dan cybersecurity, Telkom melayani berbagai sektor mulai dari pemerintahan hingga industri. Telkom juga mengembangkan platform ekosistem lintas sektor seperti PaDi UMKM, telemedicine, digitalisasi pendidikan, hingga layanan digital lifestyle yang mendorong produktivitas masyarakat.
Wakil Direktur Utama Telkom Indonesia, Muhammad Awaluddin, menegaskan bahwa keberlanjutan tidak hanya diterapkan pada aspek lingkungan dan sosial, tetapi juga diperkuat melalui tata kelola kelas dunia.
“Penerapan ESG diperkuat dengan governance excellence sebagai fondasi. Telkom menegakkan tata kelola yang transparan melalui standar global seperti ISO 37001 Anti-Bribery Management System dan capaian ASEAN Corporate Governance Scorecard yang menjadikan Telkom sebagai benchmark di kawasan,” ujar Awal dalam agenda Katadata Sustainability Action for the Future Economy (SAFE) 2025, Kamis (11/9).
Ia menjelaskan, tata kelola yang kuat memastikan setiap program lingkungan dan sosial bukan sekadar kampanye jangka pendek, melainkan bagian dari strategi bisnis jangka panjang yang menciptakan shared value bagi masyarakat, lingkungan, dan pemegang saham.
Sejalan dengan target Net Zero Emission Scope 1 & 2 pada 2030, Telkom telah menjalankan inisiatif green data center, BTS ramah lingkungan, modernisasi jaringan berbasis efisiensi energi, hingga program GoZero% yang mencakup konservasi hutan, rehabilitasi laut, penanaman mangrove, dan pengelolaan limbah kabel optik.
Dalam aspek sosial, Telkom mendorong inklusi digital melalui literasi digital, dukungan bagi UMKM, dan pengembangan layanan ramah disabilitas agar seluruh masyarakat memiliki akses dan peluang yang setara.
“Untuk mewujudkan ekosistem digital yang inklusif dan bertanggung jawab, dibutuhkan komitmen lintas sektor. Dengan kepercayaan masyarakat dan pemangku kepentingan, Telkom akan terus berinovasi secara etis demi mewujudkan ekonomi digital yang hijau dan berdaulat,” pungkas Awal dalam sesi bertema “From Connectivity to Responsibility: Shaping a Greener Digital Economy”. (HDS)