Telkom Wujudkan Net Zero Emission Lewat Perhitungan dan Kompensasi Emisi Digiland 2025

Senin, 23 Juni 2025, Pukul 05:11 WIB
Booth GoZero% pada acara Digiland 2025.

RATAS – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) kembali menegaskan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan melalui penyelenggaraan Digiland 2025, ajang tahunan terbesar TelkomGroup yang menghadirkan Digiland Run, Digiland Music, serta Kuliner Nusantara dan Pasar UMKM.

Digelar tidak hanya untuk memberi pengalaman berkesan, Digiland 2025 juga menjadi ajang nyata implementasi prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance). Telkom menggandeng startup teknologi iklim Jejakin untuk menghitung jejak karbon secara menyeluruh selama acara berlangsung.

Hasilnya, tercatat emisi karbon sebesar 144.043,62 kgCO₂e, yang berasal dari empat sumber utama: penggunaan venue dan akomodasi, konsumsi makanan dan minuman, transportasi, serta pengelolaan sampah.

Data ini menjadi dasar bagi Telkom dalam merancang strategi kompensasi emisi yang konkret dan terukur. Langkah ini juga mendukung visi perusahaan untuk menyelenggarakan event berskala internasional yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Ahmad Reza, SVP Group Sustainability and Corporate Communication Telkom, menyatakan, “Melalui Digiland 2025, kami ingin menunjukkan bahwa keberlanjutan bukan sekadar komitmen, tetapi terintegrasi dalam setiap aktivitas perusahaan. Dengan memadukan inovasi digital dan tanggung jawab sosial-lingkungan, kami berharap Digiland menjadi inspirasi bagi banyak pihak.”

BACA JUGA :  Pijar Sekolah Sukseskan Penilaian Akhir Berbasis Digital di Indonesia

Untuk menyeimbangkan emisi yang dihasilkan, Telkom memperkirakan dibutuhkan sekitar 15.969 pohon mangrove dengan masa hidup tiga tahun. Komitmen ini ditunjukkan lewat berbagai inisiatif lingkungan yang telah dijalankan sepanjang 2025, antara lain:

  • Penanaman 56.800 pohon mangrove untuk konservasi wilayah pesisir,
  • Penanaman 47.900 pohon MTPS (Multipurpose Tree Species) untuk penghijauan dan pemulihan ekosistem,
  • Penurunan 170 substrat terumbu karang di berbagai lokasi pesisir Indonesia.

“Jumlah tersebut jauh melebihi kebutuhan netralisasi emisi dari Digiland, menunjukkan kontribusi nyata Telkom dalam pemulihan ekosistem,” tambah Gunawan Wasisto Ciptaning Andri, VP Sustainability Telkom.

Selain aspek lingkungan, Digiland juga menyentuh sisi sosial. Setelah tahun lalu peserta Digiland Run berkontribusi dalam aksi tanam pohon, tahun ini Telkom membawa inisiatif baru: setiap 1 km yang ditempuh pelari dikonversi menjadi 1 GB kuota internet untuk mendukung akses pendidikan di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal).

Arfan Arlanda, Founder & CEO Jejakin, mengungkapkan, “Kami mendukung Telkom dalam menerapkan prinsip Green Meetings. Data emisi yang kami hasilkan membantu Telkom merancang kompensasi yang tepat dan memperkuat langkah menuju keberlanjutan.”

BACA JUGA :  Menteri Keuangan Sri Mulyani Temui Presiden Jokowi Secara Sembunyi-Sembunyi, Kenapa dan Bahas Apa?

Dengan pendekatan berbasis teknologi, edukasi, dan aksi nyata, TelkomGroup menunjukkan bahwa transformasi digital dapat berjalan seiring dengan pelestarian lingkungan. Digiland 2025 bukan sekadar ajang inovasi, tetapi juga komitmen bersama untuk menjaga bumi dan membangun masa depan yang berkelanjutan. (HDS)

Latest

Ramai Isu PHK Karyawan SPBU Swasta, Haji Jalal Minta Pemerintah Perkuat Komunikasi Publik Soal Kebijakan BBM

RATAS – Anggota Komisi VII DPR RI, Jalal Abdul Nasir, menanggapi maraknya pemberitaan mengenai kelangkaan BBM di sejumlah SPBU swasta serta kabar dirumahkannya sebagian karyawan. Menurutnya,...

Sukarmi Ningsih Hadirkan TMI Difabel sebagai Ruang Belajar dan Kemandirian untuk Disabilitas

RATAS – Di Jalan Mandor Hasan, Bambu Apus, Jakarta Timur, berdirilah Toko Mandiri Indogrosir (TMI) kolaborasi Bank Jakarta dan Indogrosir bernama Difabel Shop yang baru saja diresmikan. Toko ini...

Bamsoet Dorong Percepatan Revisi Undang-Undang KADIN

RATAS – Anggota Komisi III DPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Bambang Soesatyo (Bamsoet) menuturkan KADIN...

Mengapa Angka Kemiskinan Versi Bank Dunia dan BPS Bisa Berbeda Jauh? Ini Penjelasannya

Mengapa Angka Kemiskinan Versi Bank Dunia dan BPS Bisa Berbeda Jauh? Ini Penjelasannya RATAS.id – Laporan Macro Poverty Outlook Bank Dunia menyebut bahwa pada tahun 2024 sebanyak 60,3 persen...

Tujuh Prioritas Dana Desa 2025: Dari BLT hingga Dana Desa

Tujuh Prioritas Dana Desa 2025: Dari BLT hingga Dana Desa RATAS.id – Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto resmi menetapkan tujuh fokus utama penggunaan Dana...
3984931246225911134
CMS-Critic-Banner-300x600