Aturan Lockdown Covid-19 di China Makin Diperketat, Massa Desak Xi Jinping Mundur

Minggu, 27 November 2022, Pukul 23:52 WIB
Warga kota Shanghai secara terbuka meneriakkan slogan-slogan seperti "Xi Jinping, mundur" dan "Partai komunis mundur" setelah meningkatnya langkah-langkah ketat dari pemerintah untuk pencegahan Covid-19. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Belakangan ini, protes di China terhadap langkah-langkah ketat Covid-19 pemerintah telah meningkat, dengan beberapa orang secara terbuka melampiaskan kemarahan mereka pada para pemimpin Partai Komunis.

Dikutip dari Liputan6.com, ribuan pengunjuk rasa turun ke jalan-jalan di Shanghai, di mana BBC melihat orang-orang dibundel ke dalam mobil polisi.

Kantor berita BBC pada hari Minggu, (27/11/2022) melaporkan bahwa mahasiswa juga telah berdemonstrasi di universitas-universitas di Beijing dan Nanjing.

Adapun kerusuhan terbaru menyusul protes di kota barat laut terpencil Urumqi, di mana aturan penguncian disalahkan setelah 10 orang tewas dalam kebakaran blok menara.

Pihak berwenang China menyangkal bahwa pembatasan Covid-19 menyebabkan kematian, para pejabat di Urumqi memang mengeluarkan permintaan maaf yang tidak biasa pada Jumat malam. Mereka juga berjanji untuk “memulihkan ketertiban” dengan menghentikan pembatasan secara bertahap.

Sebagai kota terbesar China, orang-orang terdengar secara terbuka meneriakkan slogan-slogan seperti “Xi Jinping, mundur” dan “Partai komunis, mundur”.

Beberapa memegang spanduk putih kosong, sementara yang lain menyalakan lilin dan meletakkan bunga untuk para korban di Urumqi.

BACA JUGA :  Wagub Riza Patria Dinilai Punya Kans Besar untuk Posisi Gubernur DKI Jakarta di 2024

Tuntutan semacam itu adalah pemandangan yang tidak biasa di China, di mana setiap kritik langsung terhadap pemerintah dan presiden dapat mengakibatkan hukuman yang keras.

Tetapi para analis mengatakan pemerintah tampaknya telah secara drastis meremehkan ketidakpuasan yang tumbuh terhadap pendekatan nol-Covid, sebuah kebijakan yang terkait erat dengan Xi Jinping yang baru-baru ini berjanji tidak akan ada jalan pintas darinya.

Seorang pengunjuk rasa di Shanghai mengatakan kepada BBC bahwa dia merasa “terkejut dan sedikit bersemangat” melihat orang-orang di jalanan, menyebutnya pertama kalinya dia melihat perbedaan pendapat berskala besar di China.

Dia mengatakan penguncian membuatnya merasa “sedih, marah dan putus asa”, dan telah membuatnya tidak dapat melihat ibunya yang tidak sehat, yang sedang menjalani perawatan kanker.

Seorang demonstran wanita mengatakan kepada petugas polisi BBC ditanya bagaimana perasaan mereka tentang protes tersebut, dan jawabannya “sama dengan Anda”. Tapi, katanya, “mereka memakai seragam mereka sehingga mereka melakukan pekerjaan mereka.”

Yang lain memberikan laporan kekerasan, dengan seorang pengunjuk rasa mengatakan kepada kantor berita Associated Press bahwa salah satu temannya telah dipukuli oleh polisi di tempat kejadian, sementara dua lainnya telah disemprot merica.

BACA JUGA :  Pasca Korut Uji Rudal Balistik Antarbenua, Xi Jinping Kirim Pesan Perdamaian kepada Kim Jong Un

Meskipun situasi di daerah itu telah tenang pada Minggu pagi, BBC melihat kehadiran polisi yang meningkat di daerah protes, dengan beberapa lusin petugas polisi, penjaga keamanan swasta dan petugas polisi berpakaian di jalan-jalan.

Di tempat lain, foto dan video muncul secara online tentang mahasiswa yang berjaga-jaga untuk korban kebakaran Urumqi dan melancarkan protes di universitas-universitas di Beijing dan Nanjing.

Ratusan orang mengambil bagian dalam satu demonstrasi semacam itu di Universitas Tsinghua di ibu kota, kata seorang mahasiswa kepada kantor berita AFP. (BD)

Latest

Israel Deportasi Empat Aktivis Global Sumud Flotilla

RATAS – Israel mendeportasi empat aktivis asal Italia yang sebelumnya ditahan saat mengikuti armada bantuan menuju Gaza. Empat aktivis tersebut tergabung di 470 orang yang ditangkap ketika...

Didik Haryadi Desak Subsidi Listrik Tepat Sasaran, Jangan Dinikmati Kelompok Mampu

RATAS - Anggota Komisi XI DPR RI Didik Haryadi menegaskan bahwa subsidi energi, khususnya subsidi listrik yang disalurkan melalui PLN, harus diberikan hanya kepada masyarakat yang benar-benar...

Komisi XIII DPR Soroti Dugaan Pelanggaran HAM Berat di Konsesi PT Toba Pulp Lestari

RATAS - Anggota Komisi XIII DPR RI, Muslim Ayub, menegaskan bahwa insiden kekerasan yang terjadi pada 22 September 2025 di kawasan konsesi PT Toba Pulp Lestari (TPL), Kabupaten Toba, Sumatera Utara,...

Ketua Pusbakum Satria Advokasi Wicaksana DKI Jakarta Dukung Asta Cita Presiden Prabowo 

RATAS - Pusat Bantuan Hukum (Pusbakum) Satria Advokasi Wicaksana Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) DKI Jakarta mendukung progam Asta Cita Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto terkait swasembada...

Kemenkomdigi Bekukan Sementara Izin TikTok

RATAS – Tanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik (TDPSE) aplikasi media sosial (medsos) TikTok dibekukan sementara oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi) Direktur Jenderal...
3984931246225911134
CMS-Critic-Banner-300x600