Bahlil Disemprot Warga saat Datangi Pangkalan Gas: Anak Kami Lapar!

Selasa, 04 Februari 2025, Pukul 13:27 WIB

RATAS – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mendapat amarah dari warga saat meninjau salah satu pangkalan gas LPG 3 kg di kawasan Cibodas, Kota Tangerang, Selasa (4/2/2025). Video kejadian tersebut viral di media sosial setelah diunggah oleh akun Instagram @jakinformasi.

Dalam video tersebut, seorang warga bernama Effendi meluapkan kekesalannya karena kesulitan mendapatkan gas LPG 3 kg. Ia mengaku rela meninggalkan masakannya di rumah untuk mengantre, namun yang lebih ia pikirkan adalah anaknya yang kelaparan.

“Saya sekarang lagi masak, saya tinggal demi gas,” ujar Effendi.

Ia menegaskan bahwa antre panjang bukan masalah utama, melainkan dampak kelangkaan gas yang membuat kebutuhan dasar keluarganya terganggu.

“Bukan masalah antre gasnya, anak kami lapar, butuh makan, butuh kehidupan, Pak. Logika berjalan dong, Pak? Akal sehatnya berjalan dong, Pak?” serunya kepada Bahlil.

Bahlil berusaha meredakan emosi warga dengan meminta mereka untuk bersabar.

“Iya, iya, tenang, sabar ya,” ujar Bahlil.

Ia juga menjelaskan bahwa pemerintah sedang menangani permasalahan distribusi LPG 3 kg yang mengalami gangguan akibat kebijakan penghapusan daftar pengecer.

BACA JUGA :  Ridwan Hisjam Tak Penuhi Syarat, Bahlil Jadi Bacaketum Partai Golkar Tunggal

“Kita mengurus banyak orang, termasuk bapak juga,” tambahnya.

Pemerintah Kembali Izinkan Pengecer Berjualan

Kelangkaan gas LPG 3 kg telah menyebabkan antrean panjang di banyak daerah. Bahkan, seorang warga bernama Yonih meninggal dunia setelah mengantre gas di Pamulang, Tangerang Selatan, Senin (3/2/2025).

Menanggapi krisis ini, Presiden Prabowo Subianto memerintahkan Menteri ESDM untuk kembali mengizinkan pengecer menjual gas melon. Bahlil mengumumkan bahwa pengecer kini bisa beroperasi kembali dengan status baru sebagai “sub-pangkalan.”

“Semua pengecer yang ada kami fungsikan kembali. Mereka per hari ini mulai menjadi sub-pangkalan,” kata Bahlil.

Keputusan ini bertujuan untuk menormalkan kembali jalur distribusi gas subsidi agar lebih mudah diakses masyarakat. Selain itu, para sub-pangkalan akan menggunakan aplikasi MerchantApps Pangkalan Pertamina untuk mencatat data pembelian, jumlah tabung yang dijual, serta harga penjualan. Dengan langkah ini, pemerintah berharap distribusi gas LPG 3 kg bisa kembali lancar dan menghindari kelangkaan di kemudian hari. (HDS)

Latest

Didik Haryadi Desak Subsidi Listrik Tepat Sasaran, Jangan Dinikmati Kelompok Mampu

RATAS - Anggota Komisi XI DPR RI Didik Haryadi menegaskan bahwa subsidi energi, khususnya subsidi listrik yang disalurkan melalui PLN, harus diberikan hanya kepada masyarakat yang benar-benar...

Komisi XIII DPR Soroti Dugaan Pelanggaran HAM Berat di Konsesi PT Toba Pulp Lestari

RATAS - Anggota Komisi XIII DPR RI, Muslim Ayub, menegaskan bahwa insiden kekerasan yang terjadi pada 22 September 2025 di kawasan konsesi PT Toba Pulp Lestari (TPL), Kabupaten Toba, Sumatera Utara,...

Ketua Pusbakum Satria Advokasi Wicaksana DKI Jakarta Dukung Asta Cita Presiden Prabowo 

RATAS - Pusat Bantuan Hukum (Pusbakum) Satria Advokasi Wicaksana Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) DKI Jakarta mendukung progam Asta Cita Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto terkait swasembada...

Kemenkomdigi Bekukan Sementara Izin TikTok

RATAS – Tanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik (TDPSE) aplikasi media sosial (medsos) TikTok dibekukan sementara oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi) Direktur Jenderal...

Korban Tewas Tragedi Musala Ponpes Al Khozyni Ambruk Bertambah 13 Orang 

RATAS – Korban meninggal pada tragedi ambruknya gedung Musala Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur bertambah menjadi 13 orang. Informasi itu diungkapkan Kepala Kantor SAR...
3984931246225911134
CMS-Critic-Banner-300x600